Jakarta, MEDIASERUNI.ID – Di tengah kesibukan ibu kota, sekelompok pemuda dari Bandung Barat datang membawa semangat perubahan. Mereka berkomitmen bersama pemerintah untuk menekan angka stunting dan memperkuat ketahanan keluarga.

Menariknya, mereka bukan pejabat, bukan pula tenaga kesehatan, namun kepedulian mereka terhadap masa depan generasi bangsa membuat langkah kaki mereka menapak ke Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga), Senin 20 Oktober 2025.

Mereka adalah Pengurus Daerah Pemuda Persatuan Ummat Islam Kabupaten Bandung Barat (Pemuda PUI KBB) yang dipimpin oleh Julhayadi Arya Puntara, sosok muda yang akrab disapa Kang Jul.

Tujuan mereka sederhana namun bermakna besar: berdiskusi dan menyampaikan aspirasi tentang persoalan keluarga dan kependudukan, terutama komitmen bersama untuk membantu pemerintah menekan angka stunting dan memperkuat ketahanan keluarga.

“Kami tidak ingin generasi Bandung Barat tumbuh tanpa masa depan. Stunting bukan sekadar soal tinggi badan, tapi tentang masa depan anak-anak kita,” ujar Kang Jul dengan nada tegas namun hangat.

Dalam pertemuan tersebut, Pemuda PUI KBB menyampaikan sejumlah gagasan kepada Kemendukbangga.

Baca Juga:  Berharap Datangnya Dermawan, Setahun Ruri Ammadan Terbaring di Lantai Akibat Tumor Ganas

Mereka mendorong agar program Keluarga Berencana (KB) dijalankan dengan pendekatan yang lebih humanis, bukan hanya mengatur kelahiran, melainkan menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya membangun keluarga yang sehat, bahagia, dan sejahtera.

Selain itu, mereka menekankan pentingnya peningkatan gizi anak dan pencegahan stunting melalui edukasi masyarakat, gerakan kepemudaan, dan kolaborasi lintas lembaga.

Para pemuda ini ingin menjadi bagian dari solusi, dengan menggerakkan kesadaran di akar rumput agar setiap keluarga memahami pentingnya asupan gizi dan pola asuh yang baik.

Pemuda PUI KBB juga mengangkat isu pemberdayaan keluarga dan ketahanan sosial. Menurut mereka, keluarga yang berdaya akan melahirkan generasi yang kuat.

Karena itu, program peningkatan ekonomi kreatif keluarga, pelatihan keterampilan, serta pendampingan bagi masyarakat prasejahtera perlu terus diperluas.

Tak kalah penting, mereka juga menyoroti perlunya inovasi dan perbaikan sistem pendataan kependudukan, agar setiap kebijakan yang dijalankan pemerintah dapat tepat sasaran.

Data yang akurat dinilai menjadi kunci utama dalam menyalurkan program yang benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Baca Juga:  Kampanye Calon Bupati Nomor Urut 1 Usung Program Desa Tuntas Sampah Atasi Krisis TPPAS Sarimukti

“Kami ingin menjadi mitra pemerintah dalam membangun keluarga Indonesia yang lebih baik. Perubahan besar sering kali dimulai dari langkah kecil, dan kami siap melangkah,” tutur Kang Jul.

Rombongan Pemuda PUI KBB juga mengajak Kemendukbangga untuk memperkuat kemitraan dengan organisasi masyarakat dan lembaga kepemudaan di daerah. Kolaborasi dinilai penting agar sosialisasi program pemerintah dapat menjangkau lapisan masyarakat yang lebih luas.

Bagi Kang Jul dan rekan-rekannya, perjuangan ini bukan sekadar agenda organisasi. Ini adalah panggilan moral. Mereka percaya, membangun bangsa dimulai dari membangun keluarga, tempat lahirnya generasi penerus yang sehat, cerdas, dan berdaya.

“Kami datang bukan hanya membawa aspirasi, tetapi juga harapan. Harapan agar setiap anak tumbuh sehat, dan setiap keluarga bisa hidup lebih baik,” tutupnya dengan penuh semangat.

Kunjungan ini menjadi bukti bahwa kepedulian terhadap bangsa tidak selalu datang dari kursi kekuasaan. Kadang, ia lahir dari hati para pemuda yang ingin berbuat sesuatu untuk masa depan negeri. (Dadan)