Pemalang, MEDIASERUNI.ID – Kepala Desa Wanarata, Elok Rakhmawati, memberikan klarifikasi tegas atas pemberitaan salah satu media online yang menuding dirinya “melindungi predator” dalam kasus dugaan pencabulan anak di bawah umur yang melibatkan warganya. Ia menyatakan sangat keberatan dengan pemberitaan tersebut dan menilai bahwa informasi yang disiarkan telah menyudutkan dirinya tanpa dasar yang kuat.

“Saya tidak bisa menerima berita yang menyebutkan saya melindungi predator. Itu tidak benar, bahkan saya tidak hadir sama sekali dalam proses mediasi yang berlangsung,” ujar Elok saat menyampaikan klarifikasi resmi di balai desa, disaksikan tokoh masyarakat, Babinsa, Babinkamtibmas, serta perwakilan keluarga.

Baca Juga:  Pemdes Sukaharja Bangun Drainase Atasi Banjir Musiman di Dusun II Ulekan

Elok menjelaskan, saat peristiwa itu terjadi, dirinya memang mengetahui ada perselisihan antara dua keluarga warga desa. Namun, proses penyelesaian secara kekeluargaan sepenuhnya difasilitasi oleh pihak perangkat desa serta aparat pendamping keamanan, tanpa kehadirannya secara langsung.

“Saya memang tahu ada masalah, tapi saya tidak mengikuti jalannya mediasi. Saya hanya meminta perangkat desa agar persoalan ini diselesaikan sesuai prosedur, melibatkan pihak yang berwenang, seperti Babinsa dan Babinkamtibmas,” tuturnya.

Menurut Elok, pemberitaan sepihak yang menyudutkan dirinya sangat merugikan, apalagi tanpa adanya upaya verifikasi atau konfirmasi dari pihak media yang bersangkutan.

“Saya merasa difitnah. Saya tidak pernah membela siapa pun yang bersalah dalam kasus ini. Saya mendukung proses hukum berjalan sesuai aturan. Silakan dilanjutkan jika memang ada unsur pidana. Namun saya keberatan jika nama baik saya dicemarkan,” tegasnya.

Baca Juga:  Cerita Cut Nurlaila, Perempuan Tangguh Aceh yang Tinggalkan Tanah Kelahiran Demi Prabowo

Elok menambahkan, sebagai seorang kepala desa perempuan, dirinya selama ini mengedepankan prinsip keadilan dan perlindungan terhadap warga, tanpa pandang bulu. Ia berharap media dapat memberitakan secara berimbang dan profesional, tidak menggiring opini yang merugikan pihak tertentu.

“Atas kejadian ini, saya minta agar media yang menurunkan berita tersebut melakukan klarifikasi dan koreksi, karena apa yang diberitakan tidak sesuai fakta,” pungkasnya.