MEDIASERUNI – Dewi Lanjar, yang dikenal juga sebagai Ratu Laut Utara, adalah figur legendaris yang mencuri perhatian dalam mitologi dan sejarah lokal di sekitar Pekalongan, Jawa Tengah.

Dalam tradisi masyarakat setempat, Dewi Lanjar bukan hanya sekadar nama, tetapi simbol kekuatan mistis dan spiritual yang memengaruhi kehidupan sehari-hari mereka. Nama asli Dewi Lanjar adalah Dewi Rara Kuning, seorang wanita cantik yang mengalami nasib tragis dengan menjadi janda di usia muda setelah suaminya meninggal dunia tak lama setelah pernikahan mereka.

Kehidupan Dewi Rara Kuning mengalami perubahan drastis setelah kehilangan suami tercintanya. Dengan kesedihan yang mendalam, ia memutuskan untuk meninggalkan kampung halamannya dan memulai perjalanan spiritual yang akan mengubah hidupnya. Perjalanannya membawanya ke Sungai Opak, tempat di mana ia bertemu dengan Panembahan Senopati, seorang tokoh penting dalam sejarah Jawa.

Panembahan Senopati, yang merupakan pendiri Kesultanan Mataram, memberikan nasihat berharga kepada Dewi Lanjar. Ia menyarankan Dewi Lanjar untuk melakukan pertapaan di Pantai Selatan dan berusaha untuk bertemu dengan Kanjeng Ratu Kidul, penguasa mistis dari lautan selatan Jawa. Ratu Kidul, yang dikenal sebagai dewi laut yang sangat kuat, diyakini memiliki kekuatan untuk memberikan perlindungan dan bimbingan kepada mereka yang layak.

Baca Juga:  Kick Off Meeting Penyusunan RKPD 2026 Kabupaten Sukabumi Resmi Dimulai

Setelah menjalani masa pertapaan yang penuh keteguhan, Dewi Lanjar akhirnya berhasil bertemu dengan Ratu Kidul. Dalam pertemuan tersebut, Dewi Lanjar memohon untuk diterima sebagai pengikut dan mendapatkan kekuatan serta wewenang untuk menjalankan tugas yang diberikan oleh sang dewi. Permohonannya diterima, dan Dewi Lanjar mulai menjalankan tugas-tugasnya sebagai wakil dari Ratu Kidul.

Salah satu tugas awal Dewi Lanjar adalah mengganggu Raden Bahu yang sedang berusaha membuka hutan Gambiren. Namun, dalam pelaksanaannya, Dewi Lanjar mengalami kegagalan. Kegagalan ini memaksa Dewi Lanjar untuk merenung dan membuat keputusan penting mengenai masa depannya. Dalam situasi ini, Dewi Lanjar memutuskan untuk tinggal di Pekalongan dengan izin dari Raden Bahu dan Ratu Kidul.

Keputusan Dewi Lanjar untuk menetap di Pekalongan ternyata menjadi bagian dari nasibnya yang lebih besar. Masyarakat Pekalongan kemudian mulai mengaitkan berbagai peristiwa mistis dan kejadian aneh di sekitar pantai utara Jawa dengan kehadiran dan kekuatan Dewi Lanjar. Dalam budaya lokal, ia dipandang sebagai sosok pelindung yang menjaga wilayah tersebut dari berbagai ancaman dan malapetaka.

Baca Juga:  Mengungkap Makna Tersembunyi Mawar Yang Tak Banyak Diketahui Orang

Hingga kini, legenda Dewi Lanjar tetap hidup dan berkembang dalam budaya masyarakat Pekalongan. Banyak orang percaya bahwa Dewi Lanjar masih memiliki kekuatan mistis yang memengaruhi kehidupan mereka sehari-hari. Keberadaannya menjadi simbol kekuatan dan perlindungan, serta mengingatkan masyarakat akan hubungan mereka dengan dunia spiritual dan kekuatan alam.

Cerita tentang Dewi Lanjar juga mencerminkan nilai-nilai dan kepercayaan masyarakat setempat yang erat kaitannya dengan alam dan spiritualitas. Dalam tradisi lisan dan upacara-upacara adat, Dewi Lanjar sering disebut dan dihormati sebagai bagian dari warisan budaya yang harus dilestarikan. Penghormatan ini tidak hanya mencerminkan keyakinan akan kekuatan mistisnya tetapi juga mengaitkannya dengan identitas dan sejarah komunitas.

Dengan demikian, Dewi Lanjar tidak hanya merupakan legenda, tetapi juga bagian integral dari budaya dan kepercayaan masyarakat Pekalongan. Cerita tentangnya mengajarkan tentang perjalanan spiritual, kekuatan alam, dan hubungan antara manusia dengan kekuatan yang lebih tinggi. Melalui kisahnya, Dewi Lanjar terus menjadi inspirasi dan simbol bagi generasi yang akan datang, menjaga kehadirannya dalam budaya dan tradisi lokal. (*)