MEDIASERUNI – Bagi masyarakat Sunda, kisah istana yang hilang sudah berlangsung turun temurun. Istana itu Pakuan Pajajaran, yang menyimpan misteri yang dalam, mengundang rasa ingin tahu dan penasaran banyak orang.
Namun, hal terpenting dari kisah hilangnya istana Pakuan Pajajaran mengajarkan kita untuk selalu menghargai dan memahami, perjalanan masa lalu yang telah membentuk peradaban kita sekarang.
Kendati demikian, terlepas dari benar dan tidaknya kisah ini, segala kejayaan dan kemunduran Pakuan Pajajaran pada masanya, tetap menjadi bagian penting dalam sejarah Kerajaan Sunda.
Berikut kisah tentang pusat Kerajaan Sunda yang lenyap secara misterius. Pakuan Pajajaran, juga dikenal sebagai Kerajaan Pajajaran, merupakan pusat pemerintahan Kerajaan Sunda.
Terletak di wilayah yang sekarang menjadi Provinsi Jawa Barat, kerajaan ini memiliki sejarah yang kaya dan berpengaruh. Dimana dalam perjalanan pemerintahannya, Pakuan Pajajaran dihadapkan pada sebuah peristiwa besar.
Sang Prabu penguasa Pakuan Pajajaran harus berhadap-hadapan dengan kerajaan islam yang didirikan putranya sendiri. Hingga berakhir dengan peperangan besar yang dimenangkan anaknya.
Peperangan itu konon dipimpin langsung Sunan Gunungjati atau Syarif Hidayahtullah, salah seorang Wali Songo yang memiliki kesaktian yang tinggi.
Menurut cerita, Sunan Gunungjati ini sosok penting yang terlibat dalam misteri hilangnya Pakuan Pajajaran. Dalam berbagai cerita rakyat, disebutkan bahwa setelah Kerajaan Sunda takhluk, para Pendeta Sunda Wiwitan menolak kehadiran Sunan Gunung Jati.
Akhirnya, Sunan Gunung Jati dengan kesaktiannya melenyapkan pusat kerajaan Pakuan Pajajaran, sehingga para Pendeta Sunda Wiwitan tak dapat lagi tinggal di istana yang telah lenyap.
Kerajaan Pajajaran mengalami kemunduran setelah mangkatnya Prabu Siliwangi. Para penerusnya terjebak pada kenikmatan duniawi dan melupakan rakyat serta kedaulatan kerajaan.
Ratu Sakti, salah satu penguasa Kerajaan Pajajaran, memiliki moral buruk dan memerintah dengan semena-mena, bahkan kerap memberikan hukuman mati tanpa alasan pasti.
Ratu Nilakendra, yang naik takhta setelah Ratu Sakti, juga tidak mampu membawa keadilan bagi rakyat. Harapan akan datangnya ratu adil yang diharapkan dari Ratu Nilakendra masih jauh panggang dari api.
Hingga kini, hilangnya Pakuan Pajajaran tetap menjadi misteri. Reruntuhan istana dan pusat kerajaan ini menjadi saksi bisu dari masa lalu yang telah lama hilang.
Meskipun banyak teori dan spekulasi, sejarah sebenarnya tentang lenyapnya Pakuan Pajajaran, sampai sekarang masih tetap jadi misteri. (Ari/*)