MEDIASERUNI – Nyi Roro Kidul ternyata tidak cuma menyukai bunga melati, tetapi juga mawar, kantil, kamboja dan bunga sedap malam. Bahkan, untuk melati, penguasa Pantai Selatan itu sering menyantapnya seperti masakan lezat.
Konon, bunga-bunga itu menjadi sumber aroma semerbak tubuhnya yang menandai kehadirannya, meski lebih sering tercium wewangian melati.
Terutama bagi kepercayaan sebagian masyarakat di Jawa Tengah dan Jawa Barat, bunga melati memiliki kaitan erat dengan Nyi Roro Kidul, yang dikenal sebagai penguasa wilayah pantai selatan dalam legenda dan kisah-kisah mistis di Indonesia.
Beberapa alasan mengapa bunga melati diidentikkan dengan Nyi Roro Kidul, diantaranya melati adalah bunga yang beraroma wangi dan indah dipandang mata. Nyi Roro Kidul suka wewangian dan keindahan.
Bahkan saling sukanya, Nyi Roro Kidul suka memakan bunga melati mentah. Tujuannya agar Nyi Roro Kidul bisa terlihat tetap cantik dan awet muda.
Selain bunga melati, Nyi Roro Kidul juga sangat menyukai bunga kantil yang beraromakan sedap. Di setiap kehadirannya, konon selalu dibarengi dengan bunga kantil yang selalu dibawanya.
Bunga sedap malam pun disukai Nyi Roro Kidul. Bunga ini menebarkan aroma wanginya hanya ketika malam hari. Nyi Roro Kidul tentu akan menyukai bunga tersebut, karena bunga sedap malam merupakan bunga yang berwarna kehijauan yang di mana itu adalah warna kesukaannya.
Sedang bunga kamboja disukai Nyi Roro Kidul, selain aromanya yang sedap, warnanya yang indah, perpaduan dari warna kuning dan putih, membuat bunga tersebut menjadi salah satu bunga yang disukainya.
Sedang bunga mawar dengan warna merah dan putih bersih juga menjadi favorit Nyi Roro Kidul. Ia sering menggunakannya sebagai perhiasan, seperti menyelipkannya di rambut, telinga, atau menempelkannya di pakaiannya.
Selain bunga-bunga di atas, Nyi Roro Kidul Sang Penguasa Pantai Selatan ini juga sering diidentikkan dengan ‘bunga setaman’.
Bunga setaman adalah campuran bunga-bunga yang terdiri dari bunga mawar merah dan putih, melati, kantil, dan kenanga. Bunga-bunga ini sering digunakan dalam ritual atau bahkan sebagai campuran air untuk mandi. (Ari/*)