MEDIASERUNI – Bicara benda-benda mustika ternyata Sumatera Utara pun punya banyak cerita, salah satunya yang terkenal di kalangan masyarakat Batak adalah Pusaka Piso Gaja Dompak milik Raja Sisingamangaraja XII.
Sejumlah literatur menyebut senjata pusaka Piso Gaja Dompak terkait dengan pahlawan besar Indonesia, Raja Sisingamangaraja XII, yang melawan penjajahan Belanda di tanah Batak.
Piso Gaja Dompak senjata tradisional yang berasal dari Suku Batak di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Senjata ini memiliki makna dan sejarah yang kaya, serta dianggap memiliki kekuatan supranatural.
Nama Piso Gaja Dompak terdiri dari dua kata “piso” yang berarti pisau (berfungsi untuk memotong dan menusuk) dan “gaja dompak” yang mengacu pada ukiran berpenampang gajah di tangkai pusaka kerajaan Batak.
Piso Gaja Dompak bentuknya lebih pendek dari pedang, tetapi lebih panjang dari belati.
Gagangnya sering memiliki ukiran berbentuk gajah, dan sarungnya berwarna hitam.
Piso Gaja Dompak diyakini sudah ada sejak zaman Kerajaan Batak dan menjadi salah satu pusaka yang tidak bisa dipisahkan dari peranannya dalam perkembangan kerajaan tersebut.
Meskipun berfungsi sebagai senjata, Piso Gaja Dompak tidak boleh dimiliki oleh sembarang orang. Hanya keturunan raja-raja yang berhak memiliki senjata ini.
Senjata ini dikultuskan dan tidak bisa dimiliki oleh orang di luar kerajaan. Masyarakat hanya diperbolehkan menggunakan senjata lain seperti Piso Karo, Piso Senelenggam, dan Piso Gading.
Meskipun belum ditemukan pasti kapan tepatnya senjata ini pertama kali dibuat, Piso Gaja Dompak berhubungan erat dengan kepemimpinan Raja Sisingamangaraja I.
Dalam mitosnya, Sisingamangaraja I dikultuskan sebagai titisan Batara Guru. Saat itu, Manghuntal dewasa mampu mengeluarkan Piso Gaja Dompak dari sarungnya, sehingga Manghutal pun didaulat sebagai raja.
Piso Gaja Dompak bukan hanya sekadar senjata fisik, tetapi juga memiliki nilai historis dan mistis yang kekuatan supranaturalnya mampu memberikan kebijaksanaan serta kharisma kepada pemegangnya. Pantangannya adalah tidak boleh marah atau dengki.
Keberadaan Piso Gaja Dimpak mengingatkan kita akan warisan budaya dan kepercayaan spiritual Suku Batak yang kaya dan unik. Senjata ini menjadi simbol kekuatan dan keturunan kerajaan yang tidak boleh diremehkan. (Azhari/Mediaseruni)