“Harapannya dengan adanya edukasi ini, ini menjadikan sarana untuk bisa memberikan atau mereplikasi terutama pemahaman masyarakat terhadap lingkungan,” lanjut Jujun.
Sementara itu,Ketua Pelaksana juga selaku Pimpinan Yayasan Citra Bina Bangsa Indonesia, Uun Frinawaty, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari peluncuran program Pelajar Peduli Lingkungan (Pepeling). Sebagai proyek percontohan, program ini melibatkan 5 sekolah unggulan, termasuk SMAN 10 Leuwigoong dan SMAN 16 Cisurupan, dengan total peserta 50 pelajar.
Tujuan diselenggarakannya kegiatan ini, sebut Uun, untuk menanamkan nilai cinta lingkungan, memberikan pemahaman tentang perubahan iklim, dan membangun karakter _green leadership_ di kalangan pemuda,” tutur Uun.
“Selanjutnya memberikan juga keahlian-keahlian kepada anak-anak bagaimana mereka _aware_ terhadap lingkungan dari mulai belajar menyemai, terlibat dalam aksi menanam pohon, memilah sampah, mengolah sampah,” ucapnya.
Dalam acara ini, Yayasan Cita Bina Bangsa Indonesia bekerja sama dengan sejumlah narasumber, antara lain dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Garut, Cabang Dinas Kehutanan Jawa Barat, serta tim dari PBNU Jawa Barat dan BNPB. Salah satu aktivitas tambahan yang diperkenalkan adalah pengolahan sampah menjadi Ekoenzim, cairan multi-manfaat. Peserta juga diajak mengenal Argo Retum, wilayah konservasi milik BBWS Cimanuk Cisanggarung yang menjadi bagian dari upaya pelestarian lingkungan di Garut.*Cecep*