MEDIASERUNI.ID – PLN Peduli melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang digagas PLN UPT Bekasi berhasil merevitalisasi Pantai Hurip Jaya sekaligus mendampingi pemanfaatan mangrove di Desa Hurip Jaya.
Revitalisasi ini mencakup penanaman 4.000 bibit mangrove di pesisir pantai yang sebelumnya rusak akibat abrasi dan perubahan ekosistem, guna memulihkan kelestarian lingkungan dan mendukung keberlanjutan kawasan.
General Manager PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah, Tejo Wihardiyono mengatakan, kegiatan ini dilakukan untuk mengembalikan fungsi ekosistem mangrove sebagai pelindung pantai dari abrasi.
Hal ini sejalan dengan tujuan pembangunan ke 14 tentang Ekosistem Laut, khususnya dalam target mengelola dan melindungi ekosistem laut dan pesisir secara berkelanjutan.
“Hutan mangrove memiliki segudang manfaat sehingga kelestariannya harus kita jaga bersama-sama. Kita libatkan dan gandeng berbagai pihak, mulai dari pegiat lingkungan dan stakeholder terkait untuk mengelola dan melindungi ekosistem laut dan pesisir secara berkelanjutan, melalui penanaman mangrove ini,” terang Tejo Wihardiyono.
Hal yang sama juga ditegaskan Manager UPT Bekasi, Dewi Setyahari, yang turut hadir dan melakukan penanaman bibit mangrove di Pantai Hurip Jaya.
Mangrove memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan alam, kata Dewi, seperti mencegah abrasi pantai, menyediakan habitat bagi berbagai biota laut hingga efektif menyerap emisi karbon.
“Revitalisasi ini adalah semangat kita bersama untuk turut menjaga kelestarian dan keberlanjutan ekosistem laut dan pesisir,” ungkap Dewi, Kamis 28 November 2024.
Selain menanam bibit pohon mangrove, program yang diberikan juga meliputi pembangunan rumah produksi UMKM serta pendampingan pelatihan kepada kelompok UMKM Pengolah Mangrove agar dapat mengembangkan usaha mangrove.
Rumah produksi yang diberikan sebagai bentuk dukungan untuk pengembangan UMKM pengolah mangrove telah melalui proses pembangunan 4 bulan dan kini telah selesai dan resmi diresmikan.
Peresmian rumah produksi ini turut dihadiri sejumlah stakeholder, diantaranya Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bekasi, Camat Babelan, Kepala kelurahan Sembilangan, Kepolisian dan TNI AL sektor setempat.
Rumah produksi ini diharapkan dapat menjadi sarana pendukung operasional usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Kelompok pengolah mangrove, sehingga dapat meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi hingga membuka peluang pasar yang lebih luas.
Ketua Pegiat Lingkungan sekaligus ‘local hero’ setempat, Agus Arief Setiawan menyampaikan apresiasi yang mendalam atas dukungan yang diberikan.
“Kami sangat terbantu dengan adanya program bantuan berupa rumah produksi ini. Fasilitas dan peralatan produksi yang disediakan lengkap dan memadai, sehingga memperlancar proses produksi dan dapat menghasilkan beragam produk olahan mangrove yang berkualitas,” terang Agus.
Melalui kegiatan ini, PLN UPT Bekasi berharap dapat memberikan kontribusi positif bagi pelestarian lingkungan serta menciptakan manfaat ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat sekitar desa hurip jaya.
Program ini juga diharapkan dapat menjadi model bagi kawasan pesisir lainnya di Indonesia dalam menjaga kelestarian mangrove dan mengoptimalkan pemanfaatannya secara bijaksana. (rls)