Salah satu faktor yang mungkin memengaruhi perilaku ini adalah anak perempuan tertua sering kali diberi tanggung jawab lebih besar dalam merawat adik-adiknya dan membantu orang tua dalam mengelola rumah tangga.
Dalam proses ini, mereka dapat mengembangkan sikap otoriter sebagai cara untuk mempertahankan otoritas dan mengelola tanggung jawab mereka dengan efisien. Selain itu, faktor lingkungan sosial juga dapat memainkan peran penting.
Ketika anak perempuan tertua melihat orang tua mereka sebagai contoh yang mengambil peran kepemimpinan dalam keluarga, mereka cenderung meniru perilaku tersebut.
Hal ini dapat menjadi alasan mengapa anak perempuan tertua seringkali terlihat lebih suka memerintah, karena mereka memperoleh model kepemimpinan dari orang tua mereka.
Namun demikian, tidak semua anak perempuan tertua memiliki kecenderungan yang sama. Banyak faktor lain, seperti kepribadian individual, pengalaman hidup, dan dinamika keluarga, juga memainkan peran dalam menentukan perilaku seseorang.
