logo

DEBAT REDAKSI (Independensi ala Redaksi Media dan Perusahaan Media)

kopi hitam 2

Masih menimbang-nimbang, ketika mendadak dia berucap. “Pak Pemred, bulan besok sepertinya insentif kita tidak penuh. Omset kita menurun, produk kita pun kurang laris, dan ada kemungkinan akan berdampak terhadap gaji.”

Mendengar itu, benak Sang Pemred langsung mengembara kemana-mana. Insentif yang selalu ditunggu, biaya bensin, biaya ngopi, rokok dan lain-lain ada disitu.

Lalu gaji… Ah, tak terbayangkan, kalau gaji itu buat biaya sekolah anak, kebutuhan bulanan dapur, kuota isteri, dan lain-lain.

Baca Juga:  Pak Kadis, Lubang Jiwa Sang Danyang Klari itu Sudah Muncul

Masih ada lagi, suara Sang Pemimpin Perusahaan, justru disaat bayangan mengerikan melintas di benak Sang Pemred.

“Kontrak dengan paslon ini keberpihakan. Angkanya cukup untuk menambal omset yang turun, sehingga bisa jadi, gaji tetap aman dan insentif terjaga dengan baik.”

Laksana senapati pilih tanding, tak ada lawan, tapi kalah perang. Semangat netralitas Sang Pemimpin Redaksi inipun ternoda. Nasib anak istri di rumah, atau nama besar jurnalis. Pilihannya ada di laptop.

Baca Juga:  Datangi TPS, Nasib Kita Lima Tahun ke Depan Ditentukan Hari Ini

Merah, wajah Sang Pemimpin Redaksi. Antara marah dan takut. Tanpa, sepatah kata, dia langsung berdiri dan meninggalkan ruang debat redaksi.

Share:

Terpopuler

Jl. Veteran, Gg. H. Suchron Lingkungan Kav. No. 01 Blok B1-2 RT 001/035, Kel. Nagasari Kec. Karawang Barat Kab. Karawang, Jawa Barat. 41311. Telp. 081295925566