Kembang melati juga sering digunakan dalam tradisi seperti slametan, upacara adat, dan peringatan hari-hari penting. Kembang melati juga sering digunakan dalam seni tradisional Jawa, seperti tari, wayang kulit, dan musik gamelan.
Bunga ini digunakan untuk menghiasi kostum, dekorasi panggung, dan alat musik. Penggunaan kembang melati dalam seni tradisional tidak hanya memberikan unsur estetika, tetapi juga menambah dimensi mistis dan spiritual dalam pertunjukan.
Dalam agama Hindu dan Buddha, yang memiliki pengaruh besar di Jawa, kembang melati sering digunakan dalam upacara keagamaan. Bunga ini diletakkan di depan patung-patung dewa atau di altar untuk menghormati mereka. Kembang melati dianggap sebagai simbol penghormatan dan devosi kepada entitas spiritual.
Selain itu, kembang melati juga digunakan dalam upacara pernikahan Jawa. Bunga ini dianggap membawa berkah dan keberuntungan bagi pasangan yang akan menikah. Dalam upacara pernikahan, melati biasanya diikat menjadi rangkaian bunga yang dikenakan oleh pengantin wanita, yang melambangkan kesucian dan kecantikan. (Mds/*)