logo

Ritual Adat Makan Sirih Dimaknai Sebagai Simbol Persetubuhan

sirih-pinang
Ilistrasi ritual adat makan sirih

MEDIASERUNI – Meski dimaknai berbeda, dibeberapa daerah ritual adat makan sirih dimaknai sebagai Simbol Persetubuhan atau Pernikahan.

Dimana perpaduan sirih dan pinang dalam tradisi makan sirih telah lama dimaknai sebagai simbol persetubuhan atau pernikahan.

Buah pinang merepresentasikan unsur ‘panas’ sementara daun sirih merepresentasikan unsur ‘dingin’. Tradisi ini menggambarkan harmoni dan keselarasan dalam hubungan antara suami dan istri.

Baca Juga:  Nasi Tumpeng Bukan Sekedar Identitas tapi juga Inspirasi bagi Generasi Muda

Memang, makan sirih merupakan tradisi yang terdapat di berbagai daerah di Indonesia. Disebagian daerah tradisi ini menjadi menjadi bagian ritual adat yang sampai sekarang tetap dipertahankan.

Beberapa daerah yang kental ritual adat makan sirih, diantaranya masyarakat Batak, Aceh dan Nusatenggara Timur, meski pemaknaannya pun berbeda.

Tiga bahan utama makan sirih atau nyirih yakni pinang, daun sirih dan kapur (juga dikenal sebagai injet). Ketiga unsur utama nyirih ini dikemas dalam balutan daun sirih yang kemudian dikunyah.

Baca Juga:  Ratusan Aparat Gabungan Polres Bulukumba Amankan Pelantikan Anggota DPRD

Relief di Candi Borobudur dan Candi Sojiwan menunjukkan orang yang mengunyah sirih, menggambarkan keberadaan tradisi ini sejak zaman kuno.

Share:

Jl. Veteran, Gg. H. Suchron Lingkungan Kav. No. 01 Blok B1-2 RT 001/035, Kel. Nagasari Kec. Karawang Barat Kab. Karawang, Jawa Barat. 41311. Telp. 081295925566