MEDIASERUNI – Mahisa saat itu sedang bersemedi sontak terjaga. Sebetulnya dia sedang menunggu Mandor Surak, namun mendengar teriakan disertai tenaga dalam tingkat tinggi dari luat pondok membuatnya harus menyudahi semedinya.
“Hmm, Datuk Penasehat… Sudah kuduga, dia akan mencariku… ” Selesai bergumam manusia bergelar Pendekar Walet Putih sesaai stabilkan aliran darah. Tenaga dalam yang dilepas orang di luar pondok sedikit membuat bagian dada berdenyut.
“Hmm, luar biasa tenaga dalamnya…” Selesai bergumam, Mahisa pun mengenakan jubahnya dan melangkah keluar pondok sambil membawa mustika Parang Setan.
Sosok berjubah hitam mengenakan penutup kepala hitam yang berteriak meminta Mahisa keluar pondok memang dikenalnya baik. Mahisa menyebutnya Datuk Penasehat karena sesungguhnya dia itulah Panasehat Sisingamangaraja.
Dipercaturan persilatan orang-orang menyebutnya Raja Siluman karena memiliki ilmu-ilmu aneh yang bersumber dari siluman. Dia inilah diantara manusia yang ditakuti kompeni belanda, karena taktik-taktik perangnya yang hebat.
Dan, Raja Siluman ini pula guru dua ponggawa hebat Sisingamangaraja bernama Badar dan Peang, pimpinan gerombolan rampok Sungai Ular, yang diinsyafkan Haji Usman, kemudian memeluk agama Islam.
Saat itu, Mahisa langsung kembangkan senyum begitu berada diluar pondok. “Ahai, tuan datuk penasehat rupanya. Sungguh tak tahu diri aku membiarkan tamu terhormat berdiri diluar pondok.”
Usai berucap Mahisa mempersilahkan Raja Siluman masuk ke dalam pondok. Namun Raja Siluman menolak, dan malah perdengar suara didada. “Mahisa, kau tahu adat orang batak, tak pandailah aku berbasi-basi, kalau akhirnya pun akan berkelahi.”
Selesai ucapannya, Mahisa kembali merasakan hentakan keras dari kekuatan batin yang dilepas orang yang disebutnya Raja Siluman. “Hmm, Siluman Memukul Batin.., agaknya dia ingin melumpuhkanku tanpa berkelahi. Baiklah…”
Sambil menahan nyeri didada Mahisa tetap tersenyum, sambil kerahkan tenaga dalamnya ke parang setan ditangan. Sejak keluar pondok sebetulnya Mahisa sadar kalau sosok didepannya sudah mulai melancarkan serangan.
Dan memang, inilah kehebatan ilmu bekas panasihat Sisingamangaraja, dia mampu membunuh orang tanpa menyentuh. Barusan, dia memang melepas ajian Siluman Memukul Batin. Ajian ini mampu merusak aliran darah sehingga membuat pembuluh darah. Mengerikan dan ganas.
Akan tetapi, didepannya itupun Mahisa. Pendekar yang kenyang makan asam garam persilatan dan telah malang melintang di delapan penjuru angin. Makanya sesaat tadi segera lipat gandakan tenaga dalam ke Parang Setan. (Azhari/bersambung)