Yogyakarta, MEDIASERUNI – Gempa Yogyakarta M5,8, Senin malam, 26 Agustus 2024, sekitar pukul 19.57 Wib, terjadi di zona megathrust, adan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memastikan bahwa tidak ada potensi tsunami.
Pusat gempa terletak di Samudera Hindia, sekitar 95 kilometer barat daya Gunungkidul. Guncangan gempa terasa di berbagai wilayah seperti Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kulon Progo, dan Bantul dengan skala intensitas III-IV MMI.
Beberapa bangunan mengalami kerusakan, termasuk Pasar Prambanan di Kabupaten Sleman. Atap genting di lantai 4 pasar tersebut berjatuhan, namun beruntung tidak ada korban luka maupun jiwa karena kondisi pasar yang sudah sepi pada saat kejadian.
Di Kabupaten Gunungkidul, gempa menyebabkan kerusakan pada sedikitnya delapan rumah warga di Kecamatan Nglipar dan Semanu. Sementara itu, di Kabupaten Kulon Progo dan Kabupaten Bantul, masing-masing satu rumah di Kecamatan Sentolo dan Pandak juga dilaporkan rusak akibat gempa.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Agus Budi Santoso, menambahkan bahwa stasiun seismik Gunung Merapi juga merekam gempa tektonik ini.