MEDIASERUNI.ID – Gema Persaudaraan Sunda Nusantara (Gesantara) kembali meneguhkan komitmennya dalam membangun masyarakat yang maju dan sejahtera.

Pada Rapat Kerja (Raker) akhir tahun 2024 yang berlangsung pada 25 Desember 2024, organisasi ini menggelar diskusi strategis di Warung Kopi Inspiratif, Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Acara tersebut dihadiri oleh tokoh-tokoh penting seperti Pembina Gesantara, Ahmad Syaikhu dan Haru Suandharu, Dewan Penasehat Iwan Gunawan, serta jajaran pengurus pusat dan daerah.

Ketua Umum Gesantara, Hendra Gunawan, menekankan pentingnya momen ini untuk menyusun langkah strategis yang konkret demi mencapai visi besar organisasi.

“Kita harus bersatu dalam semangat gotong royong untuk memberikan kontribusi nyata kepada bangsa,” ujar Hendra dengan penuh optimisme.

Rapat ini menghasilkan berbagai keputusan penting, yang bertujuan untuk membawa dampak positif tidak hanya bagi anggota organisasi, tetapi juga bagi masyarakat luas. Berikut adalah tiga agenda utama yang dirumuskan:

  1. Penyusunan Program Kerja Tahunan yang Terukur: Fokus pada pelaksanaan program yang memiliki dampak sosial tinggi.
  2. Penguatan Struktur Organisasi: Membentuk jaringan pengurus hingga ke tingkat kota dan kabupaten di seluruh Jawa Barat, bahkan memperluas ke 38 provinsi di Indonesia.
  3. Kolaborasi dengan Mitra Eksternal: Menjalin sinergi dengan berbagai pihak untuk mendukung pembangunan yang inklusif.
Baca Juga:  Organisasi Peduli Bencana di Sukabumi Salurkan Bantuan Penting di Pendopo Kabupaten

Ahmad Syaikhu, salah satu pembina Gesantara, memberikan pandangan visioner terkait peran organisasi. “Gesantara harus menjadi mitra strategis bagi lembaga lain, membantu menyelesaikan persoalan masyarakat, dan mempererat sinergi dengan paguyuban lain,” jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa koperasi dapat menjadi salah satu solusi ekonomi yang relevan bagi anggota.

Tak lupa, Ahmad mengingatkan pentingnya memperkokoh spiritualitas sebagai landasan perjuangan. “Yang paling utama adalah menjaga ketaqwaan kepada Allah SWT sebagai pedoman dalam setiap langkah,” imbuhnya.

Haru Suandharu, pembina lainnya, memberikan pandangan tajam tentang tantangan di era saat ini, yang sering digambarkan sebagai kondisi BANI (Brittle, Anxiety, Non-Linear, dan Incomprehensible).

Baca Juga:  Tinjau Posko Utama Kelistrikan KTT WWF, Darmawan Pastikan Sistem Kelistrikan Andal

“Dalam situasi seperti ini, Gesantara harus terus beradaptasi dan merespons perubahan dengan cepat,” tegasnya.

Haru juga menekankan pentingnya konsolidasi organisasi. Ia mendorong agar Gesantara memastikan kepengurusan terbentuk di seluruh wilayah, sehingga mampu menjalankan program kerja secara efektif.

Juru Bicara Gesantara, Nenden Simbar Sri Rahayu, menutup acara dengan nada optimisme tinggi. “Kami optimis bahwa dengan sinergi yang solid, Gesantara mampu menghadapi tantangan di masa depan dan memberikan kontribusi besar bagi masyarakat,” ungkap Nenden.

Gesantara tidak hanya berhenti pada gagasan, tetapi terus bergerak dengan langkah nyata. Komitmen untuk membangun masyarakat adil dan makmur menjadi dasar dari setiap program yang dirancang. Melalui kolaborasi strategis, organisasi ini siap menjawab tantangan zaman. (Dadan)