Cimahi, MEDIASERUNI.ID – Selama lebih 25 tahun, Kota Cimahi, sebagai kota otonom menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan wilayah dan pembangunan berkelanjutan.

Terlebih, dengan luas hanya 40,25 kmĀ² dan jumlah penduduk yang terus bertambah, kebutuhan akan strategi pengembangan yang efektif semakin mendesak.

Hal itu terungkap dalam sarasehan tentang penataan Wilayah Kota Cimahi yang digelar LSM FOPDAR PLUS di Pendopo DPRD Kota Cimahi, Rabu 26 Februari 2025.

“Diskusi ini menjadi langkah awal menuju perubahan konkret yang telah lama dinantikan,” ucap Ketua Panitia sarasehan, Dra. Ai Mulyani, M.Pd.

Bunda Ai sapaan Ai Mulyani menambahkan sarasehan tentang penataan Kota Cimahi ini dihadiri para pemangku kepentingan.

Baca Juga:  Cycling de Jabar Potensi Baru Wisata Bersepeda

Ketua DPRD Kota Cimahi Wahyu Widyatmoko, S.H, menyoroti keterbatasan wilayah sebagai faktor utama yang menghambat perkembangan kota.

“Dibandingkan Bandung dan Kabupaten Bandung Barat yang terus berkembang, Cimahi perlu mencari solusi inovatif agar tetap kompetitif,” kata Wahyu.

Salah satu strategi yang diusulkan penguatan sektor pariwisata. Dengan jutaan wisatawan ke Bandung setiap tahun, Cimahi diharapkan dapat menarik sebagian dari mereka. Namun, hambatan infrastruktur dan aksesibilitas masih menjadi kendala utama.

Wakil Wali Kota Cimahi Adhitia Yudisthira, menekankan pentingnya dukungan dari berbagai pihak, termasuk Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dalam mendorong perluasan atau setidaknya penyesuaian batas wilayah.

Salah satu gagasan yang mengemuka adalah integrasi Cimahi dalam konsep “Greater Bandung” dengan peningkatan konektivitas antarwilayah, seperti penghapusan tarif tol Baros untuk memperlancar arus mobilitas.

Baca Juga:  Wagub Jabar Erwan Setiawan Hadiri Tablig Akbar Bersama UAS

Di sisi regulasi, pemerintah daerah siap mengupayakan kebijakan yang mempercepat pengembangan wilayah, termasuk advokasi di tingkat pusat.

Mekanisme percepatan perubahan batas wilayah melalui Kementerian Dalam Negeri juga menjadi salah satu opsi yang tengah dikaji.

Dengan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, Cimahi diharapkan dapat berkembang lebih pesat tanpa kehilangan identitasnya sebagai kota mandiri yang berdaya saing tinggi.

“Meskipun perjalanan ini masih panjang, langkah awal telah dimulai membuka jalan bagi masa depan Cimahi yang lebih maju dan sejahtera,” ucap Adhitia. (Heri)