MEDIASERUNI.ID – Bulan Ramadan bulan yang penuh berkah bagi umat Muslim di dunia, termasuk masyarakat Sunda di Jawa Barat. Mereka memiliki berbagai kebiasaan khas yang diwariskan turun-temurun, mencerminkan nilai religius dan budaya yang kaya.
Semua kebiasaan ini tidak hanya memperkaya budaya lokal tetapi juga mempererat hubungan antarsesama, menjadikan Ramadan lebih dari sekadar bulan ibadah, melainkan juga momentum memperkuat nilai kebersamaan dan tradisi warisan leluhur.
Berikut adalah beberapa tradisi unik masyarakat Sunda saat bulan Ramadan.
1. Munggahan
Sebelum memasuki bulan Ramadan, masyarakat Sunda melakukan tradisi munggahan. Ini adalah momen berkumpul bersama keluarga, kerabat, atau teman untuk makan bersama sebagai bentuk syukur menyambut bulan suci. Biasanya, mereka menikmati makanan khas seperti nasi liwet, ayam goreng, dan lalapan.
2. Ngabuburit
Kegiatan ngabuburit atau menunggu waktu berbuka puasa sangat populer di kalangan masyarakat Sunda. Mereka menghabiskan waktu dengan berbagai aktivitas seperti berjalan-jalan, berburu takjil, bermain permainan tradisional, atau mendengarkan ceramah agama di masjid.
3. Buka Bersama
Saat berbuka puasa, masyarakat Sunda biasanya menyajikan makanan khas seperti kolak, es cendol, es goyobod, serta gorengan seperti combro dan misro. Menu berbuka sering kali sederhana namun kaya rasa, mencerminkan kearifan lokal dalam menyajikan hidangan sehat dan lezat.
4. Taraweh
Salat tarawih menjadi ibadah wajib yang selalu dijalankan dengan penuh semangat. Banyak masjid di daerah Sunda memiliki tradisi membagikan makanan ringan atau nasi berkat setelah tarawih. Selain itu, anak-anak sering diberikan motivasi untuk ikut tarawih dengan hadiah kecil dari pengurus masjid.
5. Tadarusan
Membaca Al-Qur’an secara bersama-sama atau tadarus menjadi kebiasaan yang dijalankan oleh masyarakat Sunda selama Ramadan. Biasanya, kelompok tadarus terdiri dari warga sekitar yang berkumpul di masjid atau mushola setelah tarawih.
6. Sahur Keliling
Di beberapa daerah Sunda, masih ada tradisi obrog-obrog, yaitu membangunkan warga untuk sahur dengan cara berkeliling kampung sambil membawa alat musik sederhana seperti kentongan atau bedug kecil. Terkadang, para pemuda menyanyikan lagu-lagu Islami sambil berjalan dari rumah ke rumah.
7. Ziarah Kubur
Tradisi ziarah kubur atau nyekar dilakukan menjelang atau selama Ramadan. Keluarga mengunjungi makam orang tua dan leluhur untuk berdoa serta membersihkan makam sebagai bentuk penghormatan.
8. Bagi Bagi Takjil
Salah satu kebiasaan yang tetap terjaga adalah berbagi makanan berbuka puasa kepada mereka yang membutuhkan. Banyak masyarakat Sunda yang menyediakan takjil gratis di masjid, di pinggir jalan, atau langsung kepada tetangga yang kurang mampu. (*)