MEDIASERUNI.ID – Wanita adalah mahluk terkuat di bumi. Bila sedang marah sebaiknya jangan dilawan, karena urusan akan jadi semakin runyam.

Dengan kesabaran, empati, dan sikap dewasa, kamu bukan hanya bisa meredakan kemarahannya, tapi juga memperkuat ikatan emosional.

Jadi, saat wanita di hidupmu sedang marah, tenanglah, dengarkan, dan hadir sepenuh hati. Karena di balik amarah, biasanya tersembunyi perasaan yang ingin dimengerti.

Dalam hubungan apa pun, baik itu pasangan, teman atau keluarga, emosi adalah hal yang wajar. Namun, ketika wanita sedang marah, banyak pria merasa bingung harus bersikap seperti apa. Salah langkah sedikit, bisa-bisa suasana makin panas.

Nah, daripada ikut-ikutan terbakar emosi, yuk pahami cara bijak menghadapi wanita yang sedang marah lewat 7 langkah berikut ini.

1. Tetap Tenang, Jangan Ikut Meledak

Hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah menjaga ketenangan. Jangan terpancing untuk membalas dengan nada tinggi atau amarah. Saat kamu bisa tetap tenang, kamu memberi ruang untuk situasi mereda, bukan malah memperkeruh keadaan.

Baca Juga:  Peringati Hari Juang TNI AD Ke 79, Prajurit Kodim 0612/Tasikmalaya Ziarah Ke TMP Karoeng

Ingat: tenang bukan berarti lemah, tapi tanda kamu dewasa menghadapi konflik.

2. Dengarkan dengan Empati

Banyak kemarahan muncul karena seseorang merasa tidak didengarkan atau tidak dipahami. Saat wanita sedang marah, biarkan dia mengungkapkan perasaannya. Dengarkan baik-baik, tanpa menyela, tanpa menghakimi.

Kamu bisa bilang: “Aku ngerti kamu marah. Aku mau denger dan coba pahami perasaan kamu.”

3. Hindari Sikap Defensif

Kebanyakan orang secara refleks langsung membela diri. Tapi saat wanita sedang emosi, pembelaanmu bisa dianggap menghindar dari tanggung jawab. Tahan dulu keinginan untuk membantah, dan fokus pada memahami.

Membela diri di saat yang salah bisa terdengar seperti kamu tidak peduli.

4. Validasi Emosinya

Setiap orang ingin dimengerti. Akui perasaannya, meskipun kamu merasa tidak salah. Ini bukan soal siapa yang benar, tapi tentang menunjukkan bahwa kamu peduli dengan apa yang dia rasakan.

Kamu bisa bilang: “Aku ngerti kenapa kamu ngerasa kayak gitu. Itu pasti bikin kamu nggak nyaman.”

Baca Juga:  PB PGMNI Sebut Perlu Pengangkatan PPPK dari Madrasah Swasta

5. Tanyakan Apa yang Dia Butuhkan

Setelah mendengar dan memahami, kamu bisa menawarkan bantuan atau solusi. Tapi hati-hati, jangan langsung ngotot memberi saran, tanya dulu apa yang dia butuhkan.

Misalnya: “Mau aku dengerin aja dulu, atau kita coba cari solusi bareng?”

6. Beri Ruang Jika Dibutuhkan

Kadang, seseorang butuh waktu sendiri untuk menenangkan diri. Jika kamu merasa dia ingin menjauh sebentar, jangan paksa untuk langsung menyelesaikan semuanya saat itu juga.

Kamu bisa bilang: “Kalau kamu butuh waktu sendiri dulu, aku ngerti. Aku di sini kalau kamu udah siap bicara.”

7. Tunjukkan Niat Baik Setelahnya

Saat situasi mulai mereda, tunjukkan niatmu untuk memperbaiki dan menjaga hubungan. Bukan dengan janji-janji manis, tapi dengan tindakan dan sikap yang lebih baik ke depannya.

Kadang, kata-kata sederhana seperti “Maaf dan terima kasih karena mau jujur” bisa membawa perubahan besar. (*)