MEDIASERUNI.ID – Gurun Taklamakan di Tiongkok, menyimpan misteri besar selama ribuan tahun nyaris terlupakan. Gurun yang dijuluki “laut mati tanpa jalan keluar” ini bukan hanya hamparan pasir tandus, melainkan juga kuburan raksasa bagi kota-kota kuno yang pernah berjaya.

Salah satu yang paling terkenal adalah Loulan, sebuah kota yang dahulu berdiri megah di Jalur Sutra, jalur perdagangan legendaris yang menghubungkan Timur dan Barat.

Loulan bukan sekadar kota biasa. Pada masanya, ia menjadi pusat pertemuan pedagang dari berbagai belahan dunia, mulai dari Tiongkok, India, Persia, hingga Romawi.

Bayangkan saja, unta-unta kafilah berjalan beriringan membawa sutra, rempah-rempah, dan batu mulia, sementara kota ini menjadi tempat singgah, berdagang, sekaligus bertukar budaya.

Loulan adalah simbol kejayaan Jalur Sutra, bukti betapa gurun tandus pun bisa melahirkan peradaban gemilang. Namun, kejayaan itu tidak berlangsung selamanya. Seiring berjalannya waktu, Loulan perlahan ditelan perubahan alam.

Sungai yang dahulu menghidupi kota mulai mengering, angin gurun semakin ganas, hingga akhirnya badai pasir menelan bangunan demi bangunan.

Baca Juga:  Misteri Curug Bandung, Jejak Gaib di Kaki Gunung Sanghabuana yang Bikin Penasaran

Sekitar abad ke-4, Loulan benar-benar hilang dari peta, hanya meninggalkan legenda di antara para pengelana yang melintas. Kota yang dulu hidup dengan riuh perdagangan kini berubah jadi lautan pasir sunyi.

Penemuan kembali kota Loulan baru terjadi ribuan tahun kemudian. Pada akhir abad ke-19, penjelajah asing menemukan sisa-sisa reruntuhan, termasuk tembok kota, makam, bahkan mumi perempuan yang terkenal dengan sebutan “Putri Loulan”.

Penemuan ini mengejutkan dunia, karena menunjukkan bahwa peradaban di gurun kering ternyata lebih maju dari yang dibayangkan. Sejak saat itu, Loulan menjadi daya tarik utama para arkeolog, sejarawan, bahkan pencinta misteri.

Tak hanya Loulan, Gurun Taklamakan juga dipercaya menyimpan kota-kota kuno lainnya. Setiap kali badai pasir reda, kadang tampak reruntuhan yang sebelumnya tertutup rapat oleh lapisan pasir.

Hal ini membuat banyak teori berkembang, mulai dari kisah peradaban yang hilang hingga spekulasi adanya kota emas yang belum terungkap. Gurun Taklamakan pun dijuluki sebagai “Atlantis di Daratan”, penuh teka-teki yang belum sepenuhnya terpecahkan.

Baca Juga:  Mesin Antikythera Komputer Kuno yang Bikin Ilmuwan Garuk Kepala

Bagi sebagian orang, misteri ini bukan hanya soal sejarah, tapi juga soal daya tarik mistis. Ada cerita dari penduduk lokal tentang suara-suara aneh di malam hari, cahaya misterius, hingga kisah kafilah yang tersesat tanpa jejak.

Entah itu hanya ilusi gurun atau sesuatu yang belum bisa dijelaskan, kisah-kisah ini menambah aura magis Taklamakan sebagai gurun penuh rahasia.

Hari ini, Gurun Taklamakan dan Loulan menjadi magnet bagi para peneliti, petualang, hingga turis pencari pengalaman unik. Di balik pasir yang ganas, ada kisah peradaban besar yang bangkit dan runtuh.

Loulan mengingatkan kita bahwa kejayaan bisa lenyap begitu saja ketika alam berbicara. Gurun ini bukan sekadar tempat tandus, melainkan buku sejarah raksasa yang halamannya masih tertutup pasir, menunggu untuk dibuka kembali. (*)