MEDIASERUNI.ID – Camelot, siapa yang tidak tahu, kota legendaris tempat asal Raja Arthur.
Kota ini disebut sebagai pusat kejayaan Raja Arthur dan para Ksatria Meja Bundar, tempat di mana keberanian, kehormatan, dan keadilan jadi nilai utama.

Diceritakan, Camelot bukan sekadar kerajaan megah, tapi juga simbol dari pemerintahan ideal yang penuh kebijaksanaan. Namun, di balik kisah heroik itu, satu pertanyaan besar terus menghantui para sejarawan dan arkeolog: benarkah Camelot pernah ada?

Camelot pertama kali disebut dalam kisah abad ke-12 yang ditulis oleh Chrétien de Troyes, seorang penulis Prancis. Ia menggambarkan Camelot sebagai istana yang menakjubkan, pusat segala petualangan Raja Arthur.

Namun menariknya, catatan sejarah resmi Inggris sama sekali tidak pernah mencatat adanya kerajaan bernama Camelot. Dari sinilah perdebatan panjang bermula, apakah Camelot hanyalah simbol moral, atau memang kota nyata yang pernah berdiri.

Banyak teori muncul soal lokasi Camelot. Ada yang menyebut berada di Cadbury Castel, bukit kuno di Somerset yang punya sisa benteng tua dari zaman Romawi. Beberapa penggalian di sana menunjukkan jejak pemukiman besar yang cocok dengan periode legenda Arthur.

Baca Juga:  5 Daerah Termistis Ini Ada Jawa Barat, Nomor 4 Ada Nyi Roro Kidulnya

Sementara itu, teori lain menyebut Camelot mungkin berada di Caerleon, Wales, karena di sana ada peninggalan Romawi yang diyakini sebagai tempat tinggal para kesatria.

Selain lokasi, sosok Raja Arthur sendiri juga misterius. Ada yang percaya ia hanyalah tokoh fiktif hasil campuran berbagai pahlawan Celtic kuno. Namun, beberapa catatan abad pertengahan menyebut Arthur sebagai pemimpin perang yang hidup pada abad ke-5 dan berhasil melawan invasi bangsa Saxon.

Jika benar, Camelot mungkin memang pernah ada, hanya saja wujudnya tak semegah seperti yang digambarkan legenda.
Camelot juga dikenal sebagai tempat berdirinya Meja Bundar, simbol kesetaraan di antara para kesatria.

Tak ada yang duduk lebih tinggi, tak ada yang lebih mulia. Filosofi ini menjadikan legenda Arthur begitu abadi dan relevan hingga kini. Banyak yang menganggap Camelot sebagai lambang dari masyarakat ideal, tempat di mana kekuasaan tak dijalankan dengan keserakahan, tapi dengan keadilan dan persaudaraan.

Baca Juga:  Misteri Kampung Jin di Lemahabang, Paranormal Bilang Jangan Coba Masuk

Namun seiring waktu, Camelot berubah menjadi mitos yang lebih spiritual daripada historis. Kisahnya menyatu dengan legenda pedang Excalibur, penyihir Merlin, dan kisah cinta segitiga antara Arthur, Guinevere, dan Lancelot.

Semua ini menjadikan Camelot bukan sekadar kota, melainkan simbol abadi dari impian manusia akan dunia yang lebih adil dan bijaksana.

Sampai hari ini, para arkeolog masih terus mencari petunjuk. Setiap reruntuhan kuno di Inggris dan Wales selalu dikaitkan dengan Camelot, namun belum ada bukti pasti yang bisa menegaskan keberadaannya.

Mungkin Camelot memang hanya hidup dalam cerita, tapi legenda itu telah menyalakan imajinasi jutaan orang selama berabad-abad, menjadikannya salah satu misteri paling menawan dalam sejarah manusia. (*)