MEDIASERUNI.ID – Wanita manapun pasti ingin terlihat cantik. Berbagai cara pun dilakukan, dari menutupi celah di wajah, mengonsumsi aneka ramuan herbal, sampai menggunakan beraneka macam produk kecantikan. Namun, wanita zaman dulu punya cara tersendiri untuk menjadi cantik.

Bagi mereka, cantik bukan soal riasan tebal atau kulit tanpa cela, melainkan tentang keseimbangan antara tubuh, pikiran, dan jiwa. Mereka percaya bahwa ketika hati tenang dan tubuh sehat, kecantikan akan terpancar dengan sendirinya tanpa perlu banyak usaha.

Ketenangan batin jadi rahasia utama. Di masa lalu, banyak perempuan menjalani ritual sederhana seperti berendam air bunga, bermeditasi di pagi hari, atau sekadar menikmati waktu hening sambil menyeruput jamu hangat.

Baca Juga:  Jadi Pria Idaman Wanita Ternyata tak Sulit, Kamu Cukup Lakukan Tiga Hal Ini

Momen-momen kecil itu bukan sekadar rutinitas, tapi bentuk penghormatan pada diri sendiri, cara mereka menjaga harmoni antara hati dan alam sekitar. Tidur cukup juga tak pernah mereka abaikan.

Dulu belum ada lembur di depan layar atau stres karena notifikasi tak berhenti. Wanita tradisional biasanya tidur lebih awal dan bangun bersama matahari. Pola hidup alami ini membuat tubuh segar, kulit lebih cerah, dan pikiran jernih.

Mereka tahu bahwa istirahat bukan kemalasan, tapi kebutuhan penting agar energi tetap seimbang. Selain itu, kehidupan mereka sangat dekat dengan alam. Sayur dari kebun sendiri, air dari sumur, hingga bumbu dapur yang dipakai juga untuk perawatan tubuh.

Baca Juga:  Ayah Cinta Pertama Anak Perempuan, Penjelasannya Begini

Semua dilakukan tanpa bahan kimia, tanpa tergesa-gesa. Hidup yang selaras dengan alam membuat mereka jarang sakit dan memiliki daya tahan tubuh alami yang kuat.

Menariknya, mereka juga memandang kebahagiaan sebagai bagian dari kecantikan. Senyum tulus, tutur lembut, dan rasa syukur atas hidup menjadi “kosmetik alami” yang tak tergantikan. Aura positif yang terpancar dari dalam diri membuat wajah terlihat berseri meski tanpa riasan.

Kini, di tengah gaya hidup serba cepat dan stres yang menumpuk, filosofi ini justru terasa semakin relevan. Cantik sejati ternyata bukan soal apa yang kita kenakan di luar, tapi bagaimana kita merawat batin di dalam. (*)