MEDIASERUNI.ID – Fenomena Garis Nazca, pernah dengar? Sampai sekarang, arkeolog dunia masih dibikin penasaran. Ratusan gambar dalam berbagai pola tercetak secara aneh di tanah. Hal yang penasaran, gambar – gambar itu cuma bisa terlihat dari udara.
Garis Nazca berada di tengah hamparan gurun tandus di selatan Peru. Dari tanah (daratan) mungkin cuma melihat gurun kosong berdebu. Tapi coba dari udara, akan melihat ratusan ganbar raksasa di permukaan bumi.
Ada yang berbentuk hewan monyet, laba-laba, burung, manusia sampai simbol-simbol aneh yang sulit dijelaskan. Yang bikin makin penasaran, pola-pola ini ukurannya bisa mencapai ratusan meter panjangnya, dan dibuat dengan cara mengangkat lapisan tanah berwarna gelap di atas permukaan gurun.
Sehingga menyisakan tanah yang lebih terang di bawahnya. Tanpa teknologi modern, bagaimana masyarakat ribuan tahun lalu bisa membuat gambar sebesar itu dengan presisi tinggi dan hanya bisa dilihat dari langit.
Para arkeolog percaya Garis Nazca dibuat oleh peradaban Nazca antara tahun 500 SM hingga 500 M. Tapi tujuan pembuatannya masih jadi misteri besar.
Ada teori yang bilang garis-garis itu adalah jalur ritual untuk berkomunikasi dengan para dewa, terutama dewa hujan, karena gurun Nazca dikenal super kering dan nyaris tak pernah turun hujan.
Namun, bagi sebagian orang, penjelasan itu belum cukup. Sejak era 1960-an, muncul teori yang lebih ekstrem tapi juga bikin penasaran yakni bagiamana kalau garis-garis itu afslah landasan pendaratan untuk makluk luar angkasa.
Bentuknya yang simetris dan hanya bisa dilihat dari langit membuat banyak peneliti “non-konvensional” yakin bahwa ada campur tangan alien di balik pembuatannya, entah sebagai pesan, peta, atau tanda untuk mereka kembali suatu hari nanti.
Meski teori alien sering dianggap spekulatif, faktanya belum ada jawaban pasti tentang siapa pembuat sesungguhnya dan tujuan asli dari garis-garis misterius ini. Yang jelas, Garis Nazca terus memikat para ilmuwan, pemburu misteri, dan wisatawan dari seluruh dunia untuk datang melihat langsung keajaiban ini. (*)
