Pemalang, MEDIASERUNI.ID – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Pemalang menggelar Seminar Perlindungan Guru dengan tema “Bersama PGRI Wujudkan Guru Bermartabat, Sejahtera dan Terlindungi”, Sabtu (15/11/2025). Kegiatan yang diikuti 176 peserta ini menjadi momentum penting dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional sekaligus HUT ke-80 PGRI.
Acara yang dipusatkan di gedung PGRI Kaligelang Pemalang berlangsung khidmat, sebagai Narasumber Dr. Cipto Wardayo, Peserta yang mengenakan seragam khas PGRI tampak memenuhi ruangan dan menyimak materi perlindungan profesi dengan penuh antusias.
Ketua PGRI Pemalang: Guru Harus Aman, Nyaman, dan Terlindungi
Ketua PGRI Kabupaten Pemalang, Bapak Selamet.S.Pd.,M.Pa dalam sambutannya menegaskan bahwa perlindungan guru kini menjadi kebutuhan mendesak di tengah meningkatnya dinamika dunia pendidikan.
“Profesi guru harus terlindungi, aman, dan nyaman. Hari ini kita bukan hanya bicara penanganan, tetapi bagaimana melakukan pencegahan agar tidak muncul persoalan hukum yang melibatkan guru,” tegasnya.
Selamet menjelaskan bahwa selama ini sebagian besar persoalan yang dialami guru berawal dari kesalahpahaman komunikasi antara sekolah dan orang tua siswa. Karena itu, ia menekankan pentingnya kemampuan komunikasi yang baik, termasuk kegiatan parenting dalam lingkungan sekolah.
176 Peserta Akan Jadi Penggerak di Tingkat Cabang
Dalam kesempatan itu, Selamet menyampaikan bahwa para peserta seminar yang berjumlah 176 orang diharapkan menjadi perpanjangan tangan PGRI untuk memberikan pemahaman di wilayah masing-masing.
“Kami berharap peserta hari ini bisa menularkan pemahaman dan pencerahan kepada rekan-rekan guru di cabang maupun ranting. Perlindungan profesi tidak hanya bergantung pada aturan, tetapi juga pada kemampuan kita mencegah hal-hal yang bisa memicu masalah,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa PGRI terus mendorong penguatan budaya komunikasi antara guru, siswa, dan orang tua agar tercipta iklim pendidikan yang harmonis.
PGRI Dorong Pendidikan Berbasis Komunikasi Positif
Selamet menyoroti semakin perlunya guru memahami dinamika sosial masyarakat dan psikologi orang tua agar tidak terjadi salah tafsir yang berujung pada laporan atau konflik.
“Masyarakat kini lebih kritis dan dinamis. Jika komunikasi tidak terbangun dengan baik, kesalahan kecil saja bisa menjadi persoalan besar. Maka guru harus dibekali keterampilan komunikasi yang efektif,” imbuhnya.
Materi seminar juga menghadirkan narasumber profesional, termasuk pembahasan tentang parenting, perlindungan hukum profesi, hingga strategi membangun sinergi antara sekolah dan keluarga.
Momentum Kebangkitan Semangat Guru
Dengan penuh optimisme, Selamet menegaskan komitmen PGRI Pemalang untuk terus menjadi rumah besar perjuangan guru di tengah kompleksitas tantangan zaman.
Acara ini ditutup dengan harapan agar guru semakin kuat, berdaya, dan terlindungi—sesuai cita-cita PGRI sejak awal berdiri. (Topik)
