MEDIASERUNI.ID – Wanita zaman dulu tidak punya akses ke serum mahal atau klinik kecantikan modern. Mereka justru menggali keajaiban dari alam sekitar. Dari bunga, rempah, hingga bahan dapur sederhana, semua bisa disulap menjadi masker tradisional perawatan kulit sehat dan cantik.

Salah satu yang paling legendaris adalah masker yang terbuat dari madu, tepung beras, dan susu. Meski terdengar sederhana, kombinasi ini ternyata menyimpan rahasia kulit lembut dan bercahaya yang sudah dicoba turun-temurun.

Madu, misalnya, bukan sekadar pemanis alami. Ia bekerja sebagai humektan alami, menarik kelembapan ke dalam kulit sehingga terasa lembut dan kenyal. Selain itu, sifat antibakterinya membantu menjaga kulit tetap sehat dan bebas dari jerawat.

Sementara itu, tepung beras yang lembut berfungsi sebagai eksfolian ringan, membantu mengangkat sel kulit mati tanpa membuat kulit iritasi, sekaligus memberikan efek mencerahkan secara perlahan.

Sedangkan susu, terutama susu murni, mengandung asam laktat yang dikenal ampuh melembapkan sekaligus memperhalus tekstur kulit. Gabungan ketiga bahan ini menciptakan keseimbangan sempurna: madu menutrisi, tepung beras memperbaiki tampilan kulit, dan susu menjaga kelembapan kulit.

Hasilnya? Kulit yang tampak lebih segar, lembut, dan bercahaya alami, tanpa harus menyentuh produk berbahan kimia. Yang menarik, penggunaan masker ini bukan sekadar rutinitas perawatan kulit. Di masa lalu, ia menjadi ritual kecantikan yang sarat makna.

Baca Juga:  Dana Bumdes Makmurjaya Belum Disalurkan, Begini Penjelasan Kades

Wanita menganggapnya sebagai momen memanjakan diri, melepaskan stres, dan merawat diri dari luar dan dalam. Setiap olesan masker adalah wujud kasih sayang pada tubuh sendiri, sekaligus cara sederhana untuk merayakan kecantikan alami.

Selain itu, masker alami ini fleksibel dan bisa dimodifikasi sesuai kebutuhan kulit. Misalnya, menambahkan sedikit kunyit untuk efek antiinflamasi atau minyak zaitun untuk kelembapan ekstra.

Kombinasi bahan alami memberi kebebasan bagi wanita untuk menyesuaikan ramuan dengan kondisi kulit masing-masing, tanpa takut efek samping yang sering muncul pada produk modern.

Rahasia masker ini juga terletak pada konsistensi. Tidak perlu rutin setiap hari, cukup beberapa kali dalam seminggu untuk merasakan perubahan nyata. Kulit menjadi lebih lembut, cerah, dan terasa lebih hidup.

Banyak wanita zaman dulu percaya bahwa kecantikan yang bertahan lama bukan hanya soal penampilan, tapi juga bagaimana mereka merawat tubuh dan jiwa secara harmonis.

Panduan Bikin Masker Tradisional

Bahan-bahan

2 sendok makan tepung beras

Baca Juga:  Kesan Pertama Diwawancara, Mengapa Penampilan Jadi Penentu

1 sendok makan madu murni

2–3 sendok makan susu cair (susu segar atau susu full cream)

(Catatan: takaran susu bisa disesuaikan agar konsistensi masker tidak terlalu encer atau terlalu kental.)

Cara Membuat

Siapkan mangkuk bersih untuk mencampur semua bahan.

Campurkan tepung beras dan madu. Aduk rata hingga membentuk pasta kental.

Tambahkan susu sedikit demi sedikit sambil terus diaduk, sampai teksturnya lembut dan mudah dioleskan di wajah.

Cuci wajah terlebih dahulu dengan air hangat untuk membuka pori-pori.

Oleskan masker secara merata ke seluruh wajah, hindari area mata dan bibir.

Diamkan 15–20 menit sampai masker mengering dan terasa menempel di kulit.

Bilas wajah dengan air hangat, lalu bilas lagi dengan air dingin untuk menutup pori-pori.

Keringkan wajah dengan menepuk lembut menggunakan handuk bersih.

Tips Tambahan

Gunakan masker 2–3 kali seminggu untuk hasil optimal.

Bisa ditambah sedikit kunyit (antiinflamasi) atau minyak zaitun (melembapkan ekstra) sesuai kebutuhan kulit.

Simpan madu dan tepung beras di tempat bersih, tapi sebaiknya masker dibuat langsung habis saat akan digunakan agar tetap segar. (*)