Bandung, MEDIASERUNI.ID – APBD Perubahan Jabar 2025 mengalami perubahan signifikan. Total pendapatan naik Rp 94,95 miliar menjadi Rp 31,09 triliun, sementara belanja daerah meningkat Rp 1,16 triliun menjadi Rp 32,23 triliun. Fokus tambahan anggaran diarahkan pada infrastruktur, pendidikan, dan pelayanan publik.
Wakil Gubernur Jabar Erwan Setiawan menjelaskan, kenaikan pendapatan berasal dari tambahan PAD sebesar Rp 64,42 miliar menjadi Rp 19,37 triliun, serta peningkatan pendapatan transfer Rp 30,52 miliar menjadi Rp 11,70 triliun. Lain-lain pendapatan daerah yang sah tetap Rp 23,19 miliar.
“Rencana belanja daerah juga disesuaikan, dari Rp 31,08 triliun menjadi Rp 32,23 triliun atau naik Rp 1,16 triliun. Belanja modal menjadi sektor dengan peningkatan terbesar, dari Rp 1,77 triliun menjadi Rp 4,83 triliun, atau naik 172,78 persen,” ujar Erwan.
Sekda Jabar Herman Suryatman juga menambahkan, peningkatan belanja modal didistribusikan ke sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
“Anggaran ini akan dialokasikan ke pembangunan jalan, jembatan, rehabilitasi ruang kelas, pembangunan unit sekolah baru, fasilitas kesehatan, transportasi, dan sektor lain,” kata Herman.
Perubahan ini juga mengakomodasi hasil pergeseran ketiga APBD sesuai arahan Kemendagri, dengan efisiensi dan realokasi sebesar Rp 5,1 triliun.
Hingga akhir Juli 2025, realisasi belanja tercatat 45,65 persen, dengan target percepatan hingga 60 persen dalam waktu dekat.
Meski pendapatan meningkat, APBD Jabar 2025 tetap mencatat defisit Rp 1,14 triliun yang akan ditutup melalui pembiayaan daerah. (*)