MEDIASERUNI – Pernahkah kita berpikir apa yang menyebabkan air laut asin? Fakta sederhana ini sebenarnya merupakan hasil dari proses kompleks dan panjang yang telah berlangsung sejak awal terbentuknya Bumi.

Beberapa sumber menyebut keasinan air laut keasinan air laut disebabkan beberapa faktor yang saling berinteraksi, mulai dari proses pelarutan mineral, kontribusi sungai, hingga aktivitas geologis di bawah laut.

hasil dari akumulasi garam yang berasal dari proses pelarutan mineral di daratan, yang berlanjut selama jutaan tahun. Siklus hidrologi, aktivitas geologis bawah laut, dan interaksi kimia-biotik di laut semuanya berkontribusi pada proses ini.

Keasinan air laut berawal dari proses pelarutan mineral yang terjadi ketika air hujan jatuh ke daratan. Air hujan ini, yang sedikit asam, melarutkan berbagai mineral dari batuan di permukaan tanah.

Baca Juga:  Rakor Validasi Hasil Pendataan Tim Enumerator Insfrastruktur Terdampak Bencana Digelar

Mineral-mineral seperti natrium dan klorida kemudian terbawa oleh aliran sungai ke laut. Setelah mencapai laut, air menguap melalui proses alami, meninggalkan garam yang larut. Seiring waktu, akumulasi garam ini menyebabkan air laut menjadi asin.

Sungai-sungai di seluruh dunia berperan penting dalam menjaga keasinan air laut. Meskipun air sungai terasa tawar, ia mengandung garam yang terlarut dalam jumlah kecil. Setiap kali sungai mengalir ke laut, ia menambah sedikit demi sedikit kandungan garam. Akibatnya, selama jutaan tahun, jumlah garam yang terkumpul di laut menjadi sangat besar.

Selain itu, fenomena geologis seperti letusan gunung berapi bawah laut dan aktivitas ventilasi hidrotermal turut memperkaya laut dengan mineral-mineral tambahan. Ventilasi hidrotermal ini adalah celah di dasar laut yang melepaskan air panas kaya mineral, yang kemudian menyatu dengan air laut, menambah kadar garam.

Baca Juga:  Warga Purwasari Minta Perbaikan Infrastruktur dan Posyandu di Reses Pipik Taufik Ismail

Interaksi kimia dan biologis juga memainkan peran dalam komposisi air laut. Organisme laut seperti plankton menggunakan ion-ion tertentu dari air laut untuk membentuk cangkangnya. Ketika organisme ini mati, cangkangnya bisa terlarut kembali atau tertimbun di dasar laut, mempengaruhi keseimbangan mineral dalam air.

Meski ada beberapa proses alami yang dapat mengurangi kadar garam, seperti pembentukan es di kutub yang memisahkan garam dari air, jumlah garam yang masuk ke laut jauh lebih banyak daripada yang dikeluarkan. Oleh karena itu, air laut tetap asin. (*)