Jakarta, MEDIASERUNI – Pemilu Serentak 2024 menjadi sorotan utama di Indonesia, terutama di Pulau Jawa, di mana sejumlah tokoh besar bakan bertarung sengit untuk memperebutkan kursi gubernur dan wakil gubernur di lima provinsi utama.

Wilayah ini menjadi pusat perhatian politik nasional, dengan calon-calon yang menawarkan berbagai pengalaman dan visi untuk masa depan daerah mereka.

Berikut adalah daftar pasangan calon gubernur (Cagub) dan calon wakil gubernur (Cawagub) yang telah resmi mendaftar dan siap bertarung di Pemilu Serentak 2024:

1. Provinsi Banten
Airin Rachmi Diany – Ade Sumardi: Airin, mantan Wali Kota Tangerang Selatan, berpasangan dengan Ade Sumardi, Wakil Bupati Lebak. Mereka diharapkan membawa perubahan signifikan dengan pengalaman di pemerintahan daerah.

Andra Soni – Dimyati Natakusumah: Ketua DPRD Banten, Andra Soni, berkolaborasi dengan Dimyati Natakusumah, mantan Bupati Pandeglang. Pasangan ini menawarkan kombinasi pengalaman legislatif dan eksekutif.

2. DKI Jakarta
Pramono Anung – Rano Karno: Mantan Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, menggandeng Rano Karno, aktor dan mantan Gubernur Banten. Kombinasi ini menarik dengan perpaduan pengalaman politik dan popularitas.

Ridwan Kamil – Suswono: Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, maju di ibu kota bersama Suswono, mantan Menteri Pertanian. Pasangan ini didukung oleh koalisi besar partai politik.

Baca Juga:  Dewan Jabar Pipik Taufik ke Kecamatan Cilebar Sosialisasi Perda Desa Wisata

Dharma Pongrekun – Kun Wardana: Perwira tinggi TNI, Dharma Pongrekun, berpasangan dengan pengusaha muda, Kun Wardana, menawarkan pendekatan baru dengan kombinasi disiplin militer dan inovasi bisnis.

3. Jawa Barat
Dedi Mulyadi – Erwan Setiawan: Mantan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, berpasangan dengan Wakil Wali Kota Bandung, Erwan Setiawan. Mereka berfokus pada melanjutkan kebijakan pembangunan yang berkelanjutan.

Ahmad Syaikhu – Ilham Habibie: Politisi PKS, Ahmad Syaikhu, menggandeng Ilham Habibie, putra mantan Presiden BJ Habibie, menggabungkan visi keagamaan dan teknologi.

Acep Adang Ruhiat – Gitalis Dwi Natarina: Ketua PBNU Jawa Barat, Acep Adang Ruhiat, berpasangan dengan akademisi Gitalis Dwi Natarina, mengusung reformasi pendidikan dan peningkatan kesejahteraan sosial.

Jeje Wiradinata – Ronal Surapradja: Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata, akan bertarung bersama presenter dan komedian Ronal Surapradja, membawa semangat baru dalam politik Jawa Barat.

4. Jawa Tengah
Andika Perkasa – Hendrar Prihadi: Mantan Panglima TNI, Andika Perkasa, berpasangan dengan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, dengan visi memperkuat keamanan dan pembangunan infrastruktur.

Ahmad Lutfi – Taj Yasin Maimoen: Mantan Kapolri, Ahmad Lutfi, berpasangan dengan Wakil Gubernur Jawa Tengah saat ini, Taj Yasin Maimoen, menawarkan kesinambungan dalam pemerintahan dan reformasi birokrasi.

Baca Juga:  Prestasi Gemilang KKN Unsika Wayang Golek Warga Desa Tamanmekar akan Dibawa ke Australia

5. Jawa Timur
Khofifah Indar Parawansa – Emil Dardak: Gubernur Jawa Timur petahana, Khofifah Indar Parawansa, kembali berpasangan dengan Emil Dardak, Wakil Gubernur saat ini, untuk melanjutkan program-program unggulan mereka.

Tri Rismaharini – KH Zahrul Azhar Asad: Mantan Wali Kota Surabaya dan Menteri Sosial, Tri Rismaharini, berpasangan dengan ulama KH Zahrul Azhar Asad, menawarkan pendekatan sosial dan kepemimpinan yang tegas.

Luluk Nur Hamidah – Lukmanul Hakim: Anggota DPR RI, Luluk Nur Hamidah, maju bersama akademisi Lukmanul Hakim, fokus pada isu pendidikan dan pemberdayaan ekonomi.

Setelah pendaftaran, calon-calon akan melalui tahap verifikasi administrasi oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) sebelum ditetapkan sebagai peserta resmi pada 22 September 2024.

Kampanye resmi dimulai pada 25 September dan akan berlangsung hingga 23 November 2024, di mana para calon akan berusaha menarik simpati pemilih dengan berbagai program dan janji politik.

Puncak dari proses ini adalah hari pencoblosan yang akan dilaksanakan secara serentak pada 27 November 2024. Pemilu 2024 ini diprediksi akan menjadi salah satu yang paling penting dalam sejarah demokrasi Indonesia, menentukan arah dan kebijakan masa depan di Pulau Jawa. (*)