logo

Bubur Ibadah Dewi Andarwati, Wanita Berjilbab Ini Lebih Maju dari Bisnis Orang Tionghoa

DEWI Andarwati dan Presiden Jokowi

Dia pun cari cara: apakah ada yang jual bubur bayi bergizi. Dewi cari di Google. Dapat. Jauh. Di Rungkut. Apa boleh buat.
Dari situlah Dewi punya ide bikin bubur bayi sendiri. Dia pun berlogika: bikin bubur untuk satu bayi dan untuk banyak bayi sama saja. Maka dia ajukan ide itu ke suami.

“Kenapa tidak bubur untuk orang dewasa saja?” jawab sang suami seperti ditirukan Dewi. “Bayi bisa makan bubur orang dewasa. Orang dewasa tidak bisa makan bubur bayi.”

Baca Juga:  Himpunan Mahasiswa Indonesia Diajak Dukung Pembangunan Melalui Kritik Konstruktif

Dewi bersikeras pilih jualan yang lebih spesifik. Bubur dewasa sudah banyak yang jual. Bubur bayi masih jarang. Buktinya Dewi sendiri harus membeli bubur untuk bayinyi dari Rungkut, di Surabaya Timur.

Dewi tinggal di Waru, Surabaya Selatan. Mertuanyi memang orang Tropodo di  Waru. Sang mertua pernah punya depot makanan. Dewi sendiri bisa masak. Pernah usaha katering.

Baca Juga:  Jualan Es Cendol di Depan Kodim, Astawijaya Pulang Bawa Uang Rp 300 Ribu Sehari

Dewi asli Blitar, dari desa Ngadirejo. Ayahnyi tukang tambal ban di pinggir jalan. Lalu merantau ke Surabaya. Jadi sopir sebuah percetakan. Dewi kecil ikut ke Surabaya. SD dan SMP di Surabaya.

Share:

Terpopuler

Jl. Veteran, Gg. H. Suchron Lingkungan Kav. No. 01 Blok B1-2 RT 001/035, Kel. Nagasari Kec. Karawang Barat Kab. Karawang, Jawa Barat. 41311. Telp. 081295925566