logo

Bubur Ibadah Dewi Andarwati, Wanita Berjilbab Ini Lebih Maju dari Bisnis Orang Tionghoa

DEWI Andarwati dan Presiden Jokowi

Sampai sejauh itu Dewi bersikap hati-hati. “Saya takut dengan pengadilan di akhirat kelak,” kata Dewi. “Saya sudah tulis di label kami bahwa bubur kami organik. Jangan sampai tidak organik.”

Akhirnya Dewi membina petani langsung di Malang. Di kaki Gunung Kawi. Sampai 50 petani. Mereka diminta menanam sayur organik. Dewi yang memberi jaminan sebagai pembeli hasil pertanian mereka.

Sayur apa saja?
“Mereka kami minta tanam 30 jenis sayur,” ujar Dewi.
“Sampai 30 jenis?”
“Saya usahakan beda hari beda kombinasi sayurnya,” ujar Dewi.
Dia mengaku bukan ahli gizi. Tapi dia bersikap rendah hati: konsultasi dengan lembaga ahli gizi. Sekalian minta dibikinkan resep kombinasinya.

Baca Juga:  Ika Das Citarum Ditargetkan Tembus 60 Poin pada 2025

Dari pengamatan Dewi orang membeli bubur di tempatnyi sekaligus tiga mangkuk–paper cup. Sekalian untuk pagi, siang dan sore.

Awalnya Dewi sendiri yang membagikan bubur contoh untuk dirasakan. Dia datangi rumah orang yang punya bayi. Bagi bubur. Juga datang ke Posyandu. Bagi bubur. Akhirnya Dewi membuka rombong pertama: dijaga oleh kakak ipar, seorang janda yang harus menghidupi anak-anaknyi.

Baca Juga:  KKN Desa Tamanmekar Dominasi Lokakarya di Pangkalan dengan Produk UMKM Terbanyak

Share:

Terpopuler

Jl. Veteran, Gg. H. Suchron Lingkungan Kav. No. 01 Blok B1-2 RT 001/035, Kel. Nagasari Kec. Karawang Barat Kab. Karawang, Jawa Barat. 41311. Telp. 081295925566