Majalengka, MEDIASERUNI.ID – Penanganan kemiskinan ekstrem dan peningkatan kesehatan prioritas utama penggunaan dana desa 2025 Kabupaten Majalengka.
Hal itu diungkapkan Kepala Desa (Kades) Mirat, Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka, Asep Sumekar, selain penguatan ketahanan pangan, pengembangan potensi desa, serta percepatan desa digital.
“Saat ini, fokus penggunaan dana desa di Desa Mirat diarahkan pada BLT dana desa dan penanganan stunting,” ucap Asep, Jumat 28 Februari 2025, kepada Telusurbisnis.com.
Asep juga mengatakan pihaknya berhati-hati dalam merealisasikan anggaran pembangunan desa. Langkah ini diambil setelah menerima arahan Kejaksaan Negeri, agar penggunaan dana desa sesuai aturan guna menghindari potensi masalah hukum.
Sikap kehati-hatian ini diharapkan menjadi contoh bagi pemerintah desa lainnya, dalam memastikan transparansi dan akuntabilitas penggunaan dana desa demi kesejahteraan masyarakat.
“Saat ini koordinasi dengan instansi terkait terus kami lakukan agar program pembangunan berjalan sesuai aturan,” pungkas Asep.
Masih dikatakan Kades Mirat, dari keseluruhan dana desa yang diterima, maksimal 15 persen dialokasikan untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa dan minimal 20 persen untuk ketahanan pangan.
Sementara untuk sektor kesehatan, terang Kades Asep ditekankan terhadap program penanganan stunting dan pembangunan berbasis padat karya.
Pemerintah juga menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi informasi guna mendukung transformasi desa digital.
Perlu disampaikan, anggaran Dana Desa tahun 2025 sebesar Rp 71 triliun telah ditetapkan melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 108 Tahun 2024. Penggunaan anggaran ini diutamakan untuk program yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (Edi Sutanto)