Karawang, MEDIASERUNI.ID – Siapa sangka, dari Desa Anggadita, Kecamatan Klari, Karawang, muncul sosok muda yang sukses menembus jajaran elite dunia siber. Namanya Rona Febriana, 25 tahun, yang kini tercatat dalam 10 hacker terbaik Indonesia versi Google.
Rona bukan sekadar jagoan lokal. Ia sudah berhasil menemukan celah keamanan di sistem raksasa teknologi dunia seperti Google, Microsoft bahkan Apple.
Rona sendiri mengungkapkan, teknologi dan informasi (IT) sudah jadi jalan hidupnya. “Bagi saya IT bukan cuma hobi, ini jalan hidup saya,” ujar Rona, ditemui Wartawan di Karangpawitan, Sabtu 5 Juli 2025, mengutip Telusurbisnis.com.
Lulusan Teknik Informatika Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) ini pernah bekerja sebagai IT Security di detik.com. Kini, dia tengah melanjutkan studi S2 di Telkom University, jurusan Cyber Security and Digital Forensics.
“Pindah dari kerja ke kuliah bukan berarti mundur, justru saya mau naik level,” katanya yakin.
Sebagai bug hunter alias pemburu celah keamanan, Rona biasa begadang demi menemukan titik lemah sistem.
“Mulai jam 10 malam, kadang baru kelar jam 2 pagi. Banyak gagalnya, tapi begitu berhasil, puas banget,” ungkapnya. Buktinya? Hanya dalam dua minggu, 5 – 17 Maret, Rona berhasil menjebol tiga celah keamanan Google dan satu dari Microsoft.
Hasilnya, dia masuk dalam daftar Top 10 Google VRP (Vulnerability Reward Program), dan diganjar total hadiah $25.000 atau sekitar Rp 400 juta. “Alhamdulillah, semua valid dan diakui langsung sama Google,” ujarnya santai.
Meski sibuk kuliah dan bekerja di salah satu perusahaan kripto terbesar di Indonesia, Rona masih sempat berbagi ilmu lewat seminar dan acara teknologi.
“Ilmu itu gak akan habis kalau dibagi. Malah makin berkembang,” katanya. “Kamu gak harus lahir di Silicon Valley buat jadi ahli siber. Dari Karawang pun bisa asal punya passion, konsistensi dan keberanian untuk terus mencoba.”
Cerita tentang bakat IT Rona, ternyata diaminkan pula Tata Suparta, Kasi Opsdal Satpol PP Karawang yang juga kerabatnya, bakat Rona memang sudah terlihat sejak kecil.
“Dari kecil rajin bantu orang tua, gak bisa diam. Tertarik sama IT itu sejak SMA di SMAN 6 Karawang. Anak ini memang gigih,” kenang Tata.
Saat kuliah di Unsika, Rona bahkan sempat mengembangkan aplikasi kepegawaian untuk dosen dan aktif di BEM sebagai Kepala Divisi Pengembangan Teknologi dan Programing.
Kini, Rona melangkah makin jauh. Tapi satu hal yang tak berubah: semangatnya untuk terus belajar dan berbagi. (*)