Karawang, MEDIASERUNI.ID – Warga Desa Karyasari, Karawang, mulai resah. Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) ditemukan di wilayah mereka, tapi upaya pencegahan dinilai masih minim.

Salah seorang warga mengungkapkan kekhawatirannya setelah sang anak terdiagnosis DBD. Ia berharap ada gerakan nyata dari pemerintah desa sebagai upaya antisipasi merebaknya DBD di desa nereka.

“Saya berharap ada kampanye bersih-bersih sarang nyamuk dan ajakan menerapkan pola hidup sehat dengan gerakan 3M, Menguras, Menutup, dan Mengubur,” pungkasnya.

Petugas Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Desa Karyasari, M. Nasan, menyebut pihaknya sudah melakukan fogging di dua dusun, Bakan Jati dan Bakan Tengah, pada bulan lalu. Namun dia menyadari hal itu belum cukup memutus mata rantai siklus nyamuk pembawa virus DBD.

Baca Juga:  Proyek Tanggul Kali Bekasi Dijadwalkan Rampung Juni 2024

“Fogging sudah dilakukan tapi bulan lalu tapi tetap ada warga yang terdiagnosis terkena demam berdarah,” ucap Nasan, Jumat 23 Mei 2025. Warga menilai perlu tindakan yang lebih masif dan berkelanjutan.

Hanya saja, patut disayangkan, ketika temuan DBD ini hendak dikonfirmasi, Kepala Desa Karyasari tak terlihat di kantornya. Beberapa staf desa bahkan mengaku sudah lama tidak melihat kehadirannya.

Baca Juga:  Jokowi Kunjungi Booth PLN di PEVS 2024, Dirut PLN Paparkan Ekosistem Kendaraan Listrik

Bahkan ketika dihubungi via ponsel telepon pun tidak aktif, demikian pun ketika melalui pesan singkat WhatsApp tetap tak dibalas.

Warga berharap ada gerak cepat dari pemerintah desa. Mereka ingin aparat desa setempat hadir, bukan hanya saat pemilu atau pembagian bantuan. “Ini soal nyawa. Kami butuh tindakan nyata, bukan janji,” ujar tokoh masyarakat setempat, yang enggan menyebutkan namanya.

Wabah ini jadi alarm keras bahwa kolaborasi antara warga dan pemerintah desa sangat dibutuhkan. Jangan sampai situasi makin buruk baru semua sibuk. (*/Dzul)