Kisah Gus Miftah menjadi pengingat bagi tokoh publik tentang pentingnya menjaga sikap dan ucapan di hadapan masyarakat. Dalam era digital di mana setiap tindakan mudah terekam dan tersebar luas, kesalahan kecil sekalipun dapat berujung pada konsekuensi besar.
Namun, langkah Gus Miftah untuk mundur dari jabatan dan meminta maaf secara terbuka menunjukkan sikap yang patut diapresiasi. Dengan mengambil tanggung jawab atas tindakannya, ia memberikan contoh bagaimana seorang pemimpin seharusnya merespons kritik dan belajar dari kesalahan.
Di tengah berbagai sorotan, perjalanan Gus Miftah untuk memperbaiki citra dan melanjutkan kontribusinya bagi masyarakat masih panjang. Bagaimana langkah selanjutnya dari Gus Miftah? Hanya waktu yang bisa menjawab. (*)