MEDIASERUNI.ID – Gunung Kerinci, salah satu gunung api tertinggi di Indonesia yang terletak di perbatasan Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, dan Jambi, kembali menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan. Fenomena ini memicu kekhawatiran masyarakat sekitar akan potensi erupsi mendadak. Berdasarkan pantauan terkini, jumlah gempa yang tercatat selama periode 1-21 Desember 2024 menunjukkan lonjakan aktivitas yang sangat mengkhawatirkan.
Lonjakan Aktivitas Gunung Kerinci yang Mengkhawatirkan
Dari data yang dihimpun oleh Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) di Kersik Tuo, Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, tercatat sebanyak 1.884 gempa terjadi dalam waktu 21 hari. Aktivitas ini meliputi berbagai jenis gempa, mulai dari gempa hembusan, gempa vulkanik dangkal, hingga gempa vulkanik dalam. Tidak hanya itu, gempa tektonik jauh juga turut terekam, menambah daftar panjang gejala-gejala vulkanik di Gunung Kerinci.
Menurut Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid, peningkatan aktivitas vulkanik ini adalah sinyal bahaya yang tidak boleh diabaikan. “Energi gempa Gunung Kerinci terus menunjukkan pola fluktuasi dengan tren yang cenderung meningkat. Hal ini mengindikasikan adanya tekanan magma yang signifikan di dalam perut gunung,” ungkapnya.
Puncak Aktivitas dan Data Terbaru
Aktivitas puncak terjadi pada Sabtu, 21 Desember 2024, dini hari, antara pukul 03.50 hingga 05.00 WIB. Dalam kurun waktu yang singkat, tercatat 11 kali gempa vulkanik dalam atau volcanic avalanches. Data menunjukkan amplitudo maksimum mencapai 25 mm dengan durasi gempa berkisar antara 5 hingga 25 detik. Pengamatan ini menegaskan bahwa potensi erupsi bisa terjadi kapan saja, mengingat energi vulkanik terus meningkat.
Selain itu, grafik amplitudo seismik atau Real-time Seismic Amplitude Measurement (RSAM) menunjukkan pola peningkatan energi yang semakin intens. Walaupun grafik sempat menunjukkan fluktuasi, tren keseluruhan memperlihatkan potensi bahaya yang semakin nyata. Status Gunung Kerinci pun kini berada di Level II atau “Waspada”, dengan ancaman utama berupa gas vulkanik berkonsentrasi tinggi dan lontaran material pijar.
Gunung Kerinci: Gunung Api Tertinggi Kedua di Indonesia
Sebagai gunung api tertinggi kedua di Indonesia, Gunung Kerinci memiliki potensi dampak yang besar jika erupsi terjadi. Dengan ketinggian mencapai 3.805 meter di atas permukaan laut, letusan gunung ini berpotensi memengaruhi wilayah yang luas, termasuk daerah-daerah di sekitarnya seperti Kabupaten Solok Selatan dan Jambi. Bahaya erupsi tidak hanya berupa lontaran material vulkanik, tetapi juga gas beracun dan abu vulkanik yang dapat mengganggu aktivitas masyarakat serta transportasi udara.
Masyarakat di sekitar Gunung Kerinci diimbau untuk selalu waspada dan memantau perkembangan informasi dari pihak berwenang. Pemerintah daerah bersama Badan Geologi terus mengintensifkan pengawasan guna memberikan peringatan dini jika potensi erupsi semakin tinggi. Penduduk diminta untuk menyiapkan perlengkapan darurat seperti masker, makanan, air minum, dan radio baterai sebagai antisipasi.
Pentingnya Kesiapan dan Edukasi Masyarakat
Meningkatnya aktivitas vulkanik Gunung Kerinci menjadi pengingat pentingnya kesiapan menghadapi bencana alam. Masyarakat di sekitar kawasan rawan bencana perlu mendapatkan edukasi terkait langkah-langkah evakuasi dan cara melindungi diri dari dampak erupsi, terutama paparan abu vulkanik dan gas beracun.
Selain itu, penggunaan masker khusus untuk melindungi saluran pernapasan menjadi prioritas utama. Abu vulkanik yang dihasilkan dari letusan gunung api mengandung partikel silika yang berbahaya jika terhirup dalam jumlah besar. Persiapan jalur evakuasi yang jelas dan simulasi bencana secara berkala juga menjadi langkah penting yang perlu dilakukan oleh pemerintah daerah.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Erupsi Terjadi?
- Ikuti Informasi Resmi Pastikan Anda selalu mendapatkan informasi terbaru dari Badan Geologi, BMKG, atau pemerintah daerah setempat. Jangan mudah percaya pada kabar yang belum terverifikasi.
- Siapkan Perlengkapan Darurat Simpan masker, senter, radio, makanan instan, dan air bersih dalam satu tempat yang mudah dijangkau. Perlengkapan ini sangat penting jika Anda perlu melakukan evakuasi mendadak.
- Hindari Kawasan Rawan Jangan mendekati zona bahaya yang telah ditetapkan oleh pihak berwenang. Jika diminta untuk mengungsi, segera lakukan tanpa menunda-nunda.
- Gunakan Masker Saat Keluar Rumah Abu vulkanik dapat menyebabkan iritasi pada mata dan gangguan pernapasan. Gunakan masker N95 untuk perlindungan maksimal.
Kesimpulan: Waspadai Potensi Erupsi Gunung Kerinci
Peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Kerinci adalah peringatan serius bagi masyarakat sekitar. Dengan jumlah gempa yang terus meningkat dan energi vulkanik yang semakin besar, ancaman erupsi tidak bisa dianggap remeh. Persiapan yang matang dan kesadaran akan bahaya vulkanik menjadi kunci utama untuk meminimalkan risiko bencana.
Sebagai gunung api aktif yang memiliki dampak signifikan, Gunung Kerinci membutuhkan perhatian penuh dari semua pihak, baik masyarakat, pemerintah, maupun ilmuwan. Mari bersama-sama waspada, tetap tenang, dan selalu siap menghadapi kemungkinan terburuk demi keselamatan kita semua. (mds)