MEDIASERUNI.ID Ketua Umum Pengurus Besar Punggawa Madrasah Nasional Indonesia (PB PGMNI), Heri Purnama, secara tegas menyatakan dukungannya terhadap aksi aspirasi ratusan guru madrasah yang berlangsung Senin 23 Desember 2024.

Para guru tersebut menyuarakan tuntutan mereka melalui long march dari Masjid Istiqlal menuju Istana Negara, Jakarta. Aksi ini bertujuan untuk menyampaikan harapan mereka kepada Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.

IMG 20241223 WA0030

Ratusan guru madrasah yang tergabung dalam aksi ini datang dari berbagai organisasi profesi, termasuk Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI) dsn Persatuan Guru Indonesia Nasional (PGIN).

Kemudian, Asosiasi Guru Madrasah Indonesia (AGMI), dan sejumlah organisasi lainnya. Mereka sepakat untuk bersatu menyuarakan tuntutan demi peningkatan kesejahteraan guru madrasah di seluruh Indonesia.

Dalam pernyataannya, Heri Purnama mengungkapkan bahwa tuntutan yang disampaikan para guru ini mencerminkan kebutuhan nyata para pendidik di bawah Kementerian Agama maupun Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Menurutnya, tuntutan tersebut bersifat universal dan menjadi harapan bagi seluruh tenaga pengajar di Indonesia.

“Poin utama dari aspirasi ini adalah penerapan status Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) bagi seluruh guru, baik yang bekerja di instansi pemerintah maupun di lembaga pendidikan swasta,” ucapnya.

Hal ini, sambung Heri, akan memberikan perlindungan dan kesejahteraan yang lebih adil bagi semua guru di Indonesia.

Baca Juga:  Persiapkan Diri, Oktober Mendatang Pemerintah Buka Formasi CPNS dan PPPK

Selain itu, ia juga menekankan pentingnya pembayaran inpassing berdasarkan golongan dan masa kerja bagi guru yang berada di bawah naungan Dinas Pendidikan maupun Kementerian Agama.

Kebijakan ini diharapkan dapat memberikan keadilan dalam sistem remunerasi bagi para guru, terlepas dari tempat mereka mereka.

Heri Purnama mengingatkan kembali beberapa poin penting yang menjadi fokus dalam simposium guru madrasah nasional yang digelar beberapa bulan lalu. Simposium tersebut menghasilkan sejumlah rekomendasi.

  1. Penerapan Kuota Anggaran Pendidikan yang Memadai
    Guru madrasah mengharapkan alokasi anggaran pendidikan yang mencukupi untuk mendukung program P3K, tunjangan profesi guru (TPG), insentif, dan kesejahteraan lembaga madrasah secara keseluruhan.
  2. Peningkatan Kesejahteraan Guru ASN dan Non-ASN
    Semua guru, baik berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun non-ASN, perlu mendapatkan perhatian khusus dalam hal insentif dan tunjangan kesejahteraan.
  3. Keseimbangan Kesejahteraan di Kementerian Agama dan Dinas Pendidikan
    Para guru berharap adanya kesetaraan dalam perlakuan dan kebijakan di kedua instansi ini, termasuk dalam hal pengangkatan P3K dan pembayaran tunjangan.

Heri menyatakan bahwa tuntutan-tuntutan tersebut merupakan langkah penting dalam mewujudkan ekosistem pendidikan yang lebih baik dan merata. “Kita ingin semua guru, tanpa kecuali, mendapatkan hak dan perlakuan yang sama demi kemajuan pendidikan di Indonesia,” tegasnya.

Baca Juga:  Masa Jabatan Penjabat Bupati Bekasi Diperpanjang

Harapan Besar 

Dalam akhir pernyataannya, Heri Purnama mengungkapkan harapan besarnya kepada Presiden Prabowo Subianto agar dapat menanggapi aspirasi ini dengan langkah konkret.

Menurutnya, tindakan nyata dari pemerintah akan menjadi bukti komitmen negara terhadap dunia pendidikan, khususnya bagi para guru madrasah yang telah berjuang mendidik generasi bangsa.

“Saya berharap aspirasi yang telah disuarakan oleh gabungan organisasi guru ini didengar dan ditindaklanjuti oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Kami percaya bahwa beliau memiliki perhatian yang besar terhadap pendidikan nasional,” tutup Heri Purnama.

Komitmen Bersama 

Aksi ini mencerminkan semangat persatuan dan solidaritas para guru madrasah dalam memperjuangkan hak mereka. Dukungan dari PB PGMNI menjadi bukti nyata bahwa perjuangan para pendidik ini mendapatkan perhatian serius dari berbagai pihak.

Dengan adanya respons positif dari pemerintah, diharapkan kesejahteraan guru madrasah akan meningkat, sehingga dapat mendukung terciptanya sistem pendidikan yang lebih berkualitas dan inklusif di Indonesia.

Melalui langkah-langkah konkret seperti penerapan P3K, inpassing yang adil, dan alokasi anggaran pendidikan yang memadai, masa depan pendidikan Indonesia dapat menjadi lebih cerah.

Guru madrasah sebagai ujung tombak pendidikan karakter bangsa tentu layak mendapatkan perhatian dan penghargaan yang setimpal atas kontribusi besar mereka. (Dadan)