MEDIASERUNI.ID – Fenomena kucing tiba-tiba sering berak di teras rumah bisa dikaitkan dengan berbagai makna, baik dari sisi ilmiah maupun tanda-tanda alam yang dipercaya dalam berbagai budaya dan kepercayaan.
Dalam beberapa kepercayaan, hewan sering dianggap membawa pesan dari alam, termasuk kucing. Bahkan beberapa budaya, kucing yang sering datang ke rumah bisa dianggap sebagai pertanda akan datangnya rezeki atau ujian.
Jika kucing sering buang kotoran di teras, ada yang percaya bahwa itu menandakan energi negatif yang menumpuk di tempat tersebut.
Beberapa kepercayaan tradisional juga menyebutkan bahwa jika kucing sering membuang kotoran di tempat yang sebelumnya tidak pernah, bisa jadi ada energi negatif atau gangguan makhluk halus di area tersebut.
Hewan dianggap memiliki kepekaan terhadap entitas tak kasat mata. Jika kucing tiba-tiba sering melakukan sesuatu yang tidak biasa, bisa jadi ada sesuatu yang mereka rasakan.
Tanda Perubahan atau Peringatan
Dalam budaya Jawa dan beberapa kepercayaan lain, hewan yang menunjukkan perubahan perilaku bisa menjadi tanda akan ada perubahan besar dalam kehidupan pemilik rumah.
Bisa jadi ini adalah pertanda bahwa pemilik rumah harus lebih waspada terhadap lingkungan sekitar, baik secara fisik maupun spiritual.
Isyarat Spiritual
Dalam beberapa ajaran spiritual, kotoran kucing dianggap sebagai simbol pembersihan atau pelepasan energi lama.
Bisa jadi ini adalah tanda bahwa pemilik rumah perlu introspeksi atau membersihkan diri dari hal-hal negatif, baik secara mental maupun spiritual.
Tinjauan Alamiah
Secara alami, kucing memilih tempat buang air berdasarkan faktor kenyamanan dan keamanan. Jika sebelumnya mereka tidak pernah berak di teras rumah, beberapa kemungkinan alamiah yang bisa terjadi adalah:
Perubahan Lingkungan: Mungkin tempat mereka biasa buang kotoran menjadi terganggu, misalnya ada renovasi, tanah menjadi lebih keras, atau ada ancaman dari kucing lain.
Aroma Baru di Teras: Bisa jadi ada aroma tertentu (makanan, tanaman, atau produk pembersih) yang mempengaruhi mereka.
Pergeseran Hierarki Kucing: Jika ada kucing baru atau ada kucing dominan yang mengubah kebiasaan kelompoknya, mereka bisa mencari tempat lain yang dianggap aman. (*)