MEDIASERUNI – Keris pusaka memiliki filosopi tersendiri. Diantara kelebihan keris pusaka adalah tuahnya, yang mampu mengalirkan energi positif bagi pemegangnya. Tidak heran jika banyak pula pejabat yang membekali diri dengan keris-keris pusaka.
Keris pusaka yang cocok untuk para pemimpin, seperti Raja, Bupati, Adipati, atau keluarga Kerajaan dan Pejabat pemerintahan, memiliki tuah untuk kewibawaan, kesaktian, kewibawaan, kekuasaan, dan kepemimpinan.
Beberapa jenis Keris pusaka yang memiliki tuah untuk kewibawaan dan kekuasaan antara lain Keris Dhapur Naga, Keris Singo Barong dan Keris Sempono Bungkem.
Keris-Keris ini dipercaya dapat memperkuat wibawa dan kharisma seorang pemimpin, serta memberikan perlindungan dan inspirasi dalam menjalankan kepemimpinan.
Filosofi Keris Pusaka
Keris pusaka memiliki kekhususan tuah dan karakternya sendiri-sendiri, tapi secara umum sisi kegaiban Keris akan mengikuti sisi kehidupan pemiliknya.
Terutama jika sudah ada penyatuan kebatinan antara pemilik Keris dengan Kerisnya. Jika sudah ada penyatuan kebatinan antara pemilik dan Kerisnya, maka apapun jenis Keris dan tuahnya bisa menjadi multi fungsi sesuai keperluan pemiliknya.
Setelah Keris menyatu dengan pemiliknya, maka akan ada sosok ghaib (khodam) yang akan selalu mendampingi pemilik Keris, tapi ada juga khodam Keris yang tetap berdiam di dalam Kerisnya dan hanya mengawasi tuannya.
Namun satu hal yang patut diketahui bahwa masing-masing sosok ghaib Keris memiliki cara penyatuan atau cara pendampingan sendiri-sendiri, disesuaikan dengan kecendrungan kesiapan batin pemegang atau pemiliknya.
Penyatuan kegaiban Keris dengan pemiliknya tidak selalu ditunjukkan dalam bentuk sosok gaib Keris yang tampak keluar mendampingi pemilik Keris.
Karena ada juga khodam Keris yang tetap berdiam di dalam Kerisnya, tidak keluar mendampingi tapi tetap mengawasi dan menjaga pemilik Keris.
Tapi yang terpenting dan diperlukan adalah adanya penyatuan kebatinan antara pemilik Keris dengan Kerisnya. Jadi, khodam Kerisnya keluar untuk mendampingi atau tetap berdiam didalam Kerisnya tidak menjadi masalah karena sewaktu-waktu.
khodam Keris bisa keluar dan datang ketika diperlukan dan tetap bisa berinteraksi batin dengan pemilik Keris walaupun berada ditempat yang jauh.
Secara umum tujuan dibuatnya Keris pusaka adalah untuk mendampingi Manusia sesuai dengan tuah yang dimiliki, tapi agar dapat berfungsi maksimal dalam pendampingan itu dibutuhkan adanya penyatuan kebatinan antara pemilik Keris dengan Kerisnya (interaksi batin).
Sifat Keris pusaka bisa dikatakan sama seperti Manusia sepuh yang ngemong dan menjaga anaknya. Orang yang memiliki kepekaan akan bisa mendengarkan atau merasakan bisikan dari ghaib Keris yang berupa ide, ilham, firasat serta mimpi.
Sehingga akan dituntun kepada jalan yang mengantarkannya pada kesuksesan sesuai jenis tuah Kerisnya dan menjauhkannya dari kesulitan serta bahaya. Sifat-sifat seperti itu tidak dimiliki oleh benda-benda pusaka lainnya. (Ari/Mds)