Purwakarta, MEDIASERUNI.ID – Kabupaten Purwakarta melalui Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskannak) melakukan terobosan besar. Bukan saja jadi komuditas unggulan, bahkan ikan gabus daerah itu sukses tembus pasar Bekasi, Depok sampai Karawang.

Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Diskannak Kabupaten Purwakarta, Fahmi Shiddiqi, mengatakan itu kepada Mediaseruni, di kantornya Selasa 8 Oktober 2025.

ikan gabus
Ikan gabus Purwakarta dipasarkan hingga Karawang, Depok dan Bekasi. (Mediaseruni)

“Alhamdulillah, ikan gabus hasil tangkapan nelayan Purwakarta kini menjadi komoditas unggulan yang diminati pasar luar daerah, bahkan sampai Bekasi, Depok dan Karawang,” ucap Fahmi.

Fahmi mencatat, produksi ikan yang didistribusikan keluar Purwakarta mencapai 80 persen, terutama untuk kebutuhan bahan baku olahan kuliner khas seperti gabus pucung.

Masih kata Fahmi, rata-rata produksi ikan gabus mencapai 3 hingga 4 ton per bulan. Permintaan yang tinggi membuat ikan ini menjadi andalan sektor perikanan tangkap daerah. “Permintaannya sangat stabil, bahkan terus meningkat,” pungkas Fahmi.

Tidak hanya gabus, jenis ikan lain seperti nila, patin, dan sebagian lobster air tawar juga turut mendominasi hasil tangkapan nelayan. Saat ini, terdapat sekitar 30 kelompok nelayan aktif di Purwakarta, dengan total produksi mencapai rata-rata 4,5 ton per hari.

Baca Juga:  Tim Sepak Bola Legendaris Kebondalam Dukung Cabup Mansur Hidayat

“Setiap kelompok nelayan mampu menghasilkan sekitar 70 hingga 150 kilogram per hari. Dengan tren produksi yang konsisten, kami optimistis target produksi sebesar 1.693 ton pada tahun 2025 bisa tercapai,” tambah Fahmi.

Dua Waduk Besar Jadi Andalan

Aktivitas nelayan di Purwakarta mayoritas terpusat di dua waduk besar, yakni Waduk Jatiluhur dan sebagian wilayah Waduk Cirata. Kedua waduk ini menjadi tulang punggung utama perikanan tangkap di wilayah tersebut.

“Potensi perairan di kedua waduk ini sangat besar. Kami terus mendorong para nelayan untuk memaksimalkan hasil tangkap dengan tetap menjaga kelestarian ekosistem,” ungkap Fahmi.

Pendampingan dan Edukasi Nelayan

Diskannak Purwakarta secara aktif memberikan pendampingan dan pelatihan kepada kelompok nelayan untuk meningkatkan kapasitas dan pengetahuan mereka.

Baca Juga:  Meresakan Masyarakat Geng Motor Los Angels Diburu Polisi

Pelatihan tersebut meliputi teknik penangkapan ikan, pengolahan hasil tangkapan, hingga manajemen kelompok.

Selain itu, pemerintah juga mendorong nelayan agar beralih ke metode tangkap yang lebih ramah lingkungan. Salah satunya dengan menggunakan jaring insang (gillnet) berukuran minimal 4 inch agar ikan kecil tidak ikut tertangkap.

“Jika ikan-ikan kecil terus ditangkap, lama-lama populasinya habis. Kita harus jaga keberlanjutan stok ikan, bukan hanya untuk hari ini, tapi juga untuk generasi berikutnya,” tegas Fahmi.

Fahmi juga menegaskan, penggunaan alat tangkap merusak seperti racun atau setrum dilarang keras karena dapat menghancurkan ekosistem perairan.

Dengan kombinasi potensi alam yang melimpah dan pengelolaan berkelanjutan, sektor perikanan tangkap Purwakarta diharapkan terus tumbuh dan menjadi sumber ekonomi yang kuat bagi masyarakat nelayan setempat. (Ica)