MEDIASERUNI.ID – Di kalender Jawa, setiap hari pasaran punya energi dan makna tersendiri. Salah satu yang paling dikenal mistis adalah hari Kliwon. Meski terdengar biasa, Kliwon dianggap memiliki energi gaib yang kuat, membuat hari ini istimewa dan penuh misteri bagi masyarakat Jawa.
Kliwon dipercaya sebagai hari di mana batas antara dunia nyata dan dunia gaib lebih tipis. Banyak orang meyakini makhluk halus lebih aktif, sehingga energi spiritual terasa lebih kuat. Bagi sebagian orang, ini waktu yang tepat untuk introspeksi, bermeditasi, atau melakukan tirakat guna menyelaraskan diri dengan alam dan leluhur.
Ritual di Kliwon beragam. Beberapa orang melakukan tirakat atau puasa kecil untuk membersihkan diri secara spiritual. Ada juga yang ziarah ke makam leluhur, memohon doa dan berkah agar hidup lebih lancar. Bahkan tradisi modern seperti pasar malam Kliwon masih tetap ramai, karena dipercaya membawa keberuntungan dan rezeki.
Selain itu, membersihkan rumah dan lingkungan menjadi ritual penting di hari Kliwon. Orang Jawa meyakini energi negatif lebih aktif di hari ini, sehingga menjaga kebersihan dan merapikan rumah diyakini bisa menolak hal-hal buruk dan menarik energi positif.
Malam Jumat Kliwon pun memiliki cerita mistis tersendiri. Konon, suara-suara aneh atau penampakan makhluk halus lebih sering muncul di malam ini. Karena itulah, sebagian orang sengaja menghindari perjalanan jauh atau keputusan penting pada malam Jumat Kliwon agar terhindar dari sial atau gangguan gaib.
Di balik semua itu, Hari Pasar Kliwon juga punya filosofi mendalam. Hari ini bukan hanya soal tanggal, tapi mewakili keseimbangan antara dunia nyata dan dunia spiritual. Kepercayaan ini menekankan pentingnya menjaga diri secara spiritual, menghormati leluhur, dan selaras dengan energi alam sekitar.
Bagi yang penasaran dengan budaya dan mistisisme Jawa, memahami Kliwon seperti membuka jendela ke dunia yang penuh ritual, spiritualitas, dan misteri. Hari ini mengingatkan kita untuk sesekali berhenti, introspeksi, dan merasakan energi yang jarang kita sadari di kehidupan sehari-hari. (*)
