Jatim, MEDIASERUNI.ID – Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengingatkan operator transportasi, terutama PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk meningkatkan kewaspadaan.
BMKG memprediksi cuaca ekstrem bakal meningkat tajam di banyak wilayah Indonesia, baik hujan deras, banjir, hingga potensi longsor yang bisa mengganggu akses transportasi.
Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono menjelaskan, pihaknya sudah turun langsung bersama KAI untuk melakukan inspeksi lapangan.
Soerjanto menambahkan, salah satu fokusnya adalah memastikan semua jalur, khususnya yang masuk kategori rawan bencana, benar-benar siap digunakan saat lonjakan penumpang Nataru.
“Kami ikut dalam Kereta Inspeksi untuk memastikan aspek keselamatan sudah ditangani. Beberapa titik rawan sudah mendapat perhatian khusus,” kata Soerjanto, di Surabaya, Kamis 4 Desember 2025.
Anomali cuaca belakangan ini, kata Soerjanto, bukan lagi hal sepele. Intensitas hujan di beberapa daerah sudah melampaui batas normal, bahkan hingga tiga kali lipat.
Ia mencontohkan Surabaya, yang biasanya banjir pada curah hujan 150–200 mm, sementara beberapa wilayah di Sumatra sempat mencatat hingga 450 mm. Kondisi seperti ini membuat pengawasan jalur kereta harus ditingkatkan tanpa kompromi.
KAI sendiri telah memetakan sejumlah titik rawan dalam wilayah operasionalnya, khususnya di Daop 4 Semarang. Area ini meliputi Stasiun Tawang, Poncol, Tegal, Pekalongan, Cepu, Ngrombo, hingga Ambarawa.
Daerah-daerah tersebut memang memiliki kontur tanah dan topografi yang membuatnya rentan terhadap banjir, longsor, maupun amblesan, sehingga masuk pemantauan ekstra selama musim hujan.
“Daerah rawan, terutama yang berpotensi longsor dan banjir, harus diawasi lebih ketat. BMKG sudah jelas menyampaikan bahwa cuaca saat ini benar-benar ekstrem,” ujar Soerjanto, kembali mengingatkan petugas di lapangan untuk terus siaga. (*)
