Jakarta, MEDIASERUNI.ID – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat data terbaru jumlah korban bencana longsor dan banjir bandang Sumatera (Sumut, Sumbar dan Aceh) hingga Rabu 3 Desember 2025, pagi, mencapai 753 korban meninggal, 650 orang hilang dan 2.600 luka-luka.
Korban terbanyak berada di Sumatra Utara, disusul Aceh dan Sumatra Barat. Untuk Sumut, pendistribusian logistik ditempuh lewat jalur darat, laut, dan udara.
Enam truk berisi masing-masing 15 ton bantuan dikerahkan dari jalur darat, sementara 100 ton beras dari Jakarta akan diturunkan di Sibolga untuk kemudian disalurkan ke daerah terdampak.
Di Tapanuli Tengah, warga menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto atas perhatian dan bantuan yang terus berdatangan. Beragam kebutuhan mulai dari makanan, obat-obatan, selimut, hingga popok bayi telah disalurkan ke posko utama di GOR Pandan.
Bantuan udara juga digencarkan. Dari Lanud Silangit, tujuh helikopter dikerahkan untuk mengirim beras, makanan cepat saji, obat-obatan, tenda, hingga matras ke Tapanuli Tengah dan Sibolga.
Sementara, di Aceh, Bupati Aceh Tamiang Armia Pahmi, melaporkan bahwa bantuan mulai mengalir dari berbagai jalur sejak Senin 1 Desember 2025, malam. Meski begitu, sejumlah titik masih sulit dijangkau karena akses darat rusak dan layanan kesehatan belum sepenuhnya pulih.
“Bantuan sudah berdatangan sekarang. Baik melalui pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan juga dari kami sendiri. Kami pun sudah membelanjakan uang kami untuk keperluan masyarakat,” ujarnya kepada wartawan melalui sambungan telepon seperti dikutip dari Bisnis, Rabu 3 Desember 2025.
Distribusi bantuan kini diarahkan lewat pelabuhan Kualangsa, pangkalan susu, hingga jalur udara, dengan delapan kampung di Kecamatan Sekerah menjadi prioritas karena salah satunya mengalami kerusakan parah.
Pemerintah pun menyediakan dukungan tambahan seperti genset, perangkat Starlink, perahu, kompor gas, serta perlengkapan harian lainnya.
Di sisi kesehatan, posko di tiap kecamatan sudah disiapkan, meski rumah sakit belum bisa beroperasi normal akibat terdampak banjir.
Meski bantuan terus mengalir, warga tetap berharap proses pemulihan dipercepat agar aktivitas sosial dan ekonomi bisa kembali normal dan tidak memicu masalah baru di masyarakat. (*)
