Karawang, MEDIASERUNI – Antara percaya dan tidak. Meski hanya sebuah mitos, namun larangan berfoto bertiga masih dipercaya sebagian masyarakat hingga sekarang.

Konon apabila berfoto bertiga salah seorang diantaranya meninggal dunia. Meskipun takhayul ini tidak memiliki dasar ilmiah, namun banyak orang yang mempercayainya dan menghindari berfoto bertiga.

Kepercayaan larangan berfoto bertiga sebenarnya bukan berasal dari Indonesia. Sumbernya adalah kepercayaan bangsa Vietnam mengaitkan angka tiga dengan kesialan.

Vietnam mengalami akulturasi budaya yang besar selama masa penjajahan, dan mereka mengambil mitos bahwa angka tiga membawa kesialan. Hasilnya, mitos larangan berfoto bertiga pun lahir.

Baca Juga:  Bey Machmudin Tinjau Opadi di Cirebon, Serentak di Jabar Menjelang Idul Adha

Dalam kepercayaan Vietnam, angka tiga dianggap suci untuk Tuhan, tetapi akan berdampak buruk jika dikaitkan dengan manusia. Kilatan dari blitz kamera dipercaya dapat mengambil jiwa orang yang berada di tengah ketika berfoto bertiga.

Di Indonesia sendiri, berfoto bertiga masih dianggap sebagai pamali atau terlarang oleh sebagian kalangan di Indonesia. Tindakan ini dipercaya bisa menyebabkan orang yang berada di tengah mengalami kesialan, bahkan parahnya, dipercaya bisa menyebabkan kematian.

Namun, jika ditelaah dalam padangan Islam, tidak ada kaitannya antara foto bertiga dengan meninggalnya seseorang. Siapapun boleh berfoto bersama dengan orang lain tanpa harus menghindari jumlah tiga karena takut mendapat bencana.

Baca Juga:  Jangan Abaikan, Strategi Jitu Ini Cara Ampuh Lawan Perundungan

Adab kesopanan dalam berfoto menjadi poin penting, bukan jumlah orang yang berfoto. Kita perlu bijaksana dalam memahami dan menghormati kepercayaan masyarakat.

Sebagai individu, kita dapat memilih apakah ingin mengikuti mitos ini atau tidak, tetapi selalu ingat untuk menghargai pandangan dan budaya orang lain.

Jadi, jika melihat tiga orang ingin berfoto bersama, ingatlah bahwa mitos ini hanyalah bagian dari folklor dan tidak memiliki dasar ilmiah. Yang terpenting adalah menghormati satu sama lain dan menikmati momen berharga dalam setiap foto yang diambil. (Mds/*)