Karawang, MEDIASERUNI.ID – Paguyuban Sunda Nur Giri Rangga Purwajati merayakan milangkala ke-5 dan hajat bumi di Dusun Pagadungan, Desa Purwasari, Karawang. Acara ini menjadi ajang pelestarian budaya Sunda sekaligus ungkapan syukur kepada Sang Pencipta.

Kegiatan Minggu 27 Juli 2025, diawali arak-arakan dongdang berisi hasil bumi, yang kemudian diperebutkan warga sebagai bagian dari tradisi.

Puluhan pusaka leluhur seperti golok dan tombak juga dipamerkan. Pentas seni tradisional seperti tari jaipong, debus, dan pencak silat turut memeriahkan suasana, diiringi musik dari paguron Bajing Iring.

Baca Juga:  PLN Journalist Award 2024 Banjir Peminat, Pendaftaran Diperpanjang Hingga 14 November 2024

Anggota DPRD Karawang Dede Mulyana (Fraksi PAN), penggagas acara, mengangkat tema “Ngajaga Budaya Ngarawat Tradisi.” Ia menekankan pentingnya menjaga budaya lokal di tengah derasnya arus modernisasi.

“Budaya Karawang harus terus dijaga agar tidak punah. Acara seperti ini perlu digelar setiap tahun sebagai bentuk pelestarian dan peningkatan potensi budaya daerah,” ujar Dede.

Apresiasi juga datang dari H. Erick Heryawan Kusma, SE. (Fraksi NasDem), yang mengaku bangga melihat generasi muda ikut melestarikan budaya Sunda.

Baca Juga:  DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi Gelar Senam HUT ke-60 Partai Golkar

Ia berharap kegiatan serupa rutin digelar demi memperkuat identitas budaya di era global. “Alhamdulillah, masih ada anggota dewan yang peduli terhadap seni dan budaya Sunda,” ujar Erick.

Kegiatan hajat bumi sekaligus milangkala ke-5 Paguyuban Sunda Nur Giri Rangga Purwajati ini juga dihadiri tokoh budaya dan kasepuhan dari berbagai daerah yang turut memberikan dukungan. (Davi)