MEDIASERUNI.ID – Sebutan Mama Muda makin sering terdengar dalam percakapan sehari-hari, baik di dunia nyata maupun maya. Istilah ini awalnya muncul sebagai bahasa gaul untuk menyebut perempuan yang sudah menjadi ibu di usia muda.
Namun, seiring waktu, maknanya meluas. Kini, mama muda tidak hanya merujuk pada usia, tapi juga pada gaya hidup ibu-ibu muda yang tetap tampil modis, energik, dan aktif di berbagai platform digital.
Fenomena ini mulai merebak sekitar awal 2010-an, bersamaan dengan meningkatnya penggunaan media sosial di kalangan masyarakat Indonesia. Lagu-lagu dangdut koplo dan remix TikTok ikut mendongkrak popularitas istilah ini.
Sosok mama muda dalam konten digital biasanya digambarkan sebagai ibu yang tetap percaya diri, penuh gaya, dan melek tren kekinian meski telah berkeluarga atau memiliki anak. Lebih dari sekadar sebutan, mama muda kini menjelma jadi semacam simbol ibu milenial yang berani mengekspresikan diri.
Mereka tak ragu menunjukkan keseharian sebagai ibu rumah tangga, pekerja, atau pebisnis, sambil tetap memadukan peran tersebut dengan gaya hidup modern. Ini membuat citra mama muda lekat dengan kepribadian yang multitasking, mandiri, dan fashionable.
Media sosial memainkan peran besar dalam membentuk dan menyebarkan tren ini. Banyak konten viral yang menampilkan mama muda sedang ngonten OOTD (outfit of the day), berbagi tips parenting modern, hingga ikut challenge TikTok yang sedang naik daun.
Dari sinilah muncul semacam komunitas tidak resmi para mama muda yang saling mendukung dan berbagi inspirasi gaya hidup. Meski begitu, istilah mama muda juga tak luput dari kontroversi.
Sebagian orang menilai penyematan label ini terlalu menyoroti penampilan luar atau menciptakan standar kecantikan tertentu bagi para ibu. Namun, sebagian lainnya menganggap ini sebagai bentuk apresiasi terhadap ibu-ibu muda yang tetap bisa tampil menarik dan percaya diri di tengah kesibukan rumah tangga.
Yang menarik, citra mama muda juga membuka peluang ekonomi. Banyak brand fashion, kecantikan, hingga parenting yang menyasar segmen ini sebagai target pasar potensial.
Tidak sedikit mama muda yang bertransformasi menjadi influencer dan content creator sukses dengan jutaan pengikut, membuktikan bahwa peran ibu bisa selaras dengan karier dan eksistensi digital.
Akhirnya, fenomena mama muda adalah cermin perubahan zaman dan cara pandang terhadap peran ibu. Di tengah derasnya arus informasi dan budaya pop digital, para ibu muda tetap bisa eksis, berekspresi, dan merawat diri tanpa harus mengorbankan tanggung jawab utamanya.
Mereka bukan sekadar ibu rumah tangga, tapi juga simbol perempuan masa kini yang adaptif, percaya diri, dan penuh semangat. Sepakat mama muda? (*)