Bandung Barat, MEDIASERUNI.ID – Menyusul kasus keracunan makanan yang dialami sejumlah siswa di Kabupaten Bandung Barat dalam beberapa hari terakhir, Ketua Gema Keadilan KBB, Chandra Permanq, menekankan pentingnya kembali kepada masakan ibu di rumah sebagai solusi terbaik untuk pemenuhan gizi anak.

Menurut Chandra, masakan rumah tangga bukan hanya memenuhi kebutuhan nutrisi, tetapi juga mengandung sentuhan cinta dan doa dari seorang ibu.

“Masakan ibu adalah yang terbaik karena dibuat dengan cinta dan doa. Saat seorang ibu memasak, ia tidak hanya menyajikan makanan, tetapi juga memberikan kasih sayang yang tak ternilai,” ujarnya kepada Mediaseruni. Sabtu 27 September 2025.

Baca Juga:  Lewat Koramil 1903 Darangdan Kodim 0619 Purwakarta Salurkan Bantuan Korban Gempa

Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa masakan rumah memungkinkan orang tua mengontrol kualitas bahan makanan sekaligus memastikan keseimbangan gizi anak. Selain itu, tradisi makan bersama keluarga dapat memperkuat ikatan emosional antaranggota keluarga dan menciptakan kebersamaan yang berharga.

Chandra juga menilai pemerintah memiliki peran penting dalam mendukung pemenuhan gizi anak. Ia mendorong Kementerian Kesehatan untuk lebih gencar memberikan edukasi kepada orang tua mengenai kebutuhan gizi yang tepat bagi anak-anak. Hal ini, katanya, sangat krusial untuk mencegah kejadian serupa dan menjamin tumbuh kembang anak yang sehat.

Terkait program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah pusat, Chandra mengapresiasi niat baik Presiden RI. Namun, ia menilai pelaksanaannya masih belum efektif.

Baca Juga:  Cimahi Diarahkan Jadi Kota Metropolitan Berbasis Tradisi, Dedi Mulyadi Bilang Begini

“Program MBG adalah program mulia dari Presiden. Hanya saja, pelaksanaannya perlu dievaluasi agar tepat sasaran dan sesuai tujuan,” tutur Chandra.

Ia menambahkan, evaluasi sebaiknya dilakukan sebelum program ini diterapkan secara menyeluruh. Dengan begitu, keberadaan MBG benar-benar dapat memberi manfaat nyata bagi siswa di seluruh Indonesia, khususnya di Bandung Barat.

“Alangkah baiknya jika pemerintah pusat maupun daerah duduk bersama mengevaluasi pelaksanaan MBG, agar anak-anak benar-benar mendapatkan gizi terbaik sesuai yang ditargetkan,” pungkasnya.(Dadan).