MEDIASERUNI.ID – Di balik keindahan eksotis Teluk Cenderawasih di Papua, tersimpan kisah lama yang tak pernah hilang dari ingatan masyarakat adat. Suku-suku asli di kawasan ini meyakini jauh di dasar laut, tersembunyi sebuah kota gaib yang dahulu megah namun tenggelam karena amarah roh penjaga alam.

Kisah ini bukan sekadar cerita bagi masyarakat Suku Biak, Yaur dan Wandamen,
tapi bagian dari warisan lisan yang terus dituturkan turun-temurun, dengan nada penuh hormat dan misteri.

Menurut kepercayaan lokal, kota purba itu dulunya dihuni oleh manusia yang hidup makmur, tapi semakin lama mereka menjadi serakah, melanggar aturan adat, dan merusak keharmonisan dengan alam.

Roh penjaga lautan, yang diyakini sebagai entitas suci, akhirnya murka. Dalam satu malam badai besar menerjang, dan kota tersebut hilang ditelan laut.

Namun, keyakinan masyarakat tidak berakhir di sana, mereka percaya bahwa kota itu tak benar-benar musnah, melainkan beralih ke dimensi lain, tersembunyi dari pandangan mata manusia biasa.

Uniknya, ada satu fenomena yang terus memicu rasa penasaran para nelayan dan penyelam lokal. Beberapa orang mengaku pernah melihat kilatan cahaya aneh dari dasar laut.

Baca Juga:  Aura Wibawa Batu Cincin Pancawarna akan Memancar Deras di Jari Bupati

Bukan cahaya bioluminesensi atau pantulan sinar matahari biasa, tapi semacam pijar hangat yang tampak seperti nyala obor atau lentera yang hidup dari dalam bumi.

Cahaya itu muncul sesekali, lalu menghilang begitu saja, seakan mengirim pesan bahwa kota yang diyakini masih “hidup” itu ingin menunjukkan eksistensinya.

Para tetua adat menyebut fenomena ini sebagai “tanda roh leluhur”, semacam pengingat bahwa dunia mereka tidak hanya terbatas pada yang terlihat.

Mereka percaya cahaya-cahaya tersebut adalah bukti bahwa arwah penghuni kota purba masih menjaga wilayahnya, dan hanya akan muncul kepada orang-orang yang dianggap layak atau memiliki ikatan spiritual dengan tanah leluhur.

Kisah tentang kota gaib ini terus mengalir dalam nyanyian rakyat, ukiran kayu, hingga tarian suci masyarakat Papua. Bagi mereka, ini bukan mitos untuk ditakuti, melainkan warisan untuk dijaga dan dihormati.

Baca Juga:  Begini Tanda Tanda Aneh yang Dialami saat Malam Lailatul Qadar

Karena dalam kepercayaan lokal, segala yang pernah hidup tidak pernah benar-benar mati—mereka hanya bersemayam di dimensi yang berbeda, menunggu saat yang tepat untuk menampakkan diri.

Dari sisi ilmiah, para peneliti belum menemukan bukti fisik tentang adanya kota purba yang tenggelam di kawasan Teluk Cenderawasih.

Namun, mereka tidak menutup kemungkinan bahwa di masa lampau, aktivitas tektonik atau kenaikan permukaan laut bisa saja membuat permukiman manusia purba menghilang.

Bahkan, ada ilmuwan yang tertarik meneliti kemungkinan adanya anomali medan magnet di kawasan tersebut yang bisa memicu cahaya tak biasa di dasar laut.

Apakah kota purba itu sungguh ada, ataukah hanya bagian dari imajinasi kolektif suku-suku adat yang begitu lekat dengan alam dan dunia roh.

Yang jelas, Teluk Cenderawasih bukan hanya rumah bagi hiu paus dan terumbu karang, tapi juga sebuah samudra misteri yang belum seluruhnya terkuak. Dan mungkin, sebagian rahasianya memang tak ingin ditemukan—karena lebih indah jika tetap hidup dalam cerita. (*)