Karawang, MEDIASERUNI – Meskipun sering kali dianggap sebagai hiasan yang menambah garang pada wajah kucing, ternyata kumis pada kucing memiliki peran yang jauh lebih penting dalam kehidupan sehari-hari kucing.
Meskipun serupa dengan bulu biasa, kumis kucing sebenarnya adalah organ sensorik yang sangat sensitif. Dikenal dengan istilah “vibrissae,” kumis-kumis ini terhubung langsung dengan sistem saraf kucing, membuatnya menjadi alat sensor yang luar biasa.
Bukan hanya sekadar menjaga kucing tetap keren, kumis tersebut memungkinkan mereka untuk merasakan lingkungan di sekitarnya dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Salah satu fungsi utama kumis pada kucing adalah membantu dalam navigasi mereka.
Dalam kondisi gelap atau terbatas cahaya, penglihatan kucing mungkin tidak cukup untuk membantu mereka bergerak dengan lancar. Inilah saatnya kumis masuk ke dalam peran utamanya.
Dengan meraba dan mendeteksi objek di sekitarnya, kucing dapat menilai jarak dan arah dengan presisi yang luar biasa, memungkinkan mereka untuk melintasi lingkungan yang kompleks dengan kepercayaan diri.
Selain membantu dalam navigasi, kumis juga merupakan alat sensor rasa yang penting bagi kucing. Kumis ini dilengkapi dengan akar yang terhubung dengan folikel saraf yang sensitif terhadap sentuhan.
Dengan menjulurkan kumisnya, kucing dapat memeriksa tekstur dan struktur permukaan berbagai objek di sekitarnya. Ini membantu mereka dalam menentukan apakah suatu objek aman untuk dijelajahi atau mungkin berpotensi berbahaya.
Selain fungsinya yang praktis, kumis kucing juga bisa menjadi indikator emosional. Ketika kucing merasa senang atau rileks, kumisnya akan condong ke depan. Di sisi lain, ketika mereka merasa tegang atau takut, kumis akan mendatar ke samping atau bahkan mundur.
Pemahaman tentang ekspresi kumis ini dapat membantu pemilik kucing dalam menginterpretasi perasaan binatang peliharaan mereka. Selain fungsi sensoriknya, kumis juga memberikan perlindungan ekstra bagi wajah kucing.
Ketika kucing terlibat dalam pertarungan atau berada di lingkungan yang berpotensi berbahaya, kumisnya dapat membantu dalam menilai jarak dan meminimalkan risiko cedera pada mata atau wajah mereka secara keseluruhan. (Mds/Int)