MEDIASERUNI.IDPiramida Mesir, terutama Piramida Agung Giza, sudah berdiri lebih dari 4.500 tahun. Namun hingga kini, pertanyaan besar masih menggantung, bagaimana peradaban kuno mampu membangun struktur raksasa setepat dan setangguh itu tanpa bantuan teknologi modern.

Batu-batu penyusun piramida masing-masing bisa berbobot antara 2 hingga 70 ton, dan jumlahnya mencapai lebih dari 2,3 juta blok. Hebatnya lagi, susunan batu itu dibuat dengan presisi luar biasa, celah di antara batu hanya beberapa milimeter.

Dalam era tanpa mesin berat, tanpa baja modern, dan tanpa komputer, hal ini sulit dijelaskan dengan logika sederhana. Beberapa teori ilmiah mencoba memberi penjelasan. Salah satunya adalah teori ramp (tanah miring), di mana batu-batu besar digulingkan atau ditarik menggunakan tali dan peluncur kayu.

Baca Juga:  Satnarkoba Polres Karawang Tangkap 10 Tersangka di Tujuh Kecamatan

Namun teori ini masih menyisakan banyak pertanyaan: dari mana sumber kayunya di daerah gurun yang tandus, dan bagaimana mereka bisa menjaga kemiringan ramp agar tetap stabil untuk jutaan batu.

Menariknya, piramida tidak hanya mengagumkan secara teknis, tapi juga matematis dan astronomis. Piramida Agung Giza sejajar hampir sempurna dengan kutub utara geografis, dan sisi-sisinya membentuk rasio emas yang sering dikaitkan dengan keindahan dan keseimbangan dalam arsitektur.

Banyak peneliti meyakini bahwa bangsa Mesir Kuno memiliki pengetahuan geometri dam asteonomi tingkat tinggi yang bahkan melampaui zamannya.

Ada pula teori yang lebih spekulatif namun memancing rasa ingin tahu, seperti dugaan bahwa piramida dibangun dengan bantuan teknologi energi atau resonansi suara, atau bahkan campur tangan makhluk luar bumi (alien).

Baca Juga:  Misteri Curug Bandung, Jejak Gaib di Kaki Gunung Sanghabuana yang Bikin Penasaran

Walau belum ada bukti konkret, teori ini muncul karena tidak ada catatan sejarah yang menjelaskan metode konstruksinya secara jelas.

Namun yang paling logis hingga kini adalah kombinasi antara kecerdasan rekayasa manusia, kerja sama masif ribuan pekerja terlatih, dan pemahaman mendalam tentang fisika sederhana.

Piramida adalah bukti bahwa manusia kuno bisa mencapai prestasi luar biasa dengan keterbatasan alat, tapi kekayaan ilmu dan ketekunan yang luar biasa.

Sampai hari ini, Piramida Mesir masih menjadi simbol keabadian dan misteri. Ia mengingatkan kita bahwa peradaban masa lalu mungkin tidak kalah hebat dibanding dunia modern, hanya berbeda dalam cara berpikir dan teknologi yang digunakan. (*)