MEDIASERUNI.ID – Nama Prabu Siliwangi sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Sunda. Sosok raja besar dari Kerajaan Pajajaran ini bukan hanya dikenal karena kebijaksanaannya, tapi juga karena misteri besar yang menyelimuti akhir hidupnya.
Hingga kini, tidak ada catatan sejarah yang benar-benar menjelaskan ke mana perginya sang raja, membuat kisahnya selalu menarik untuk dibicarakan.
Dalam tradisi lisan Sunda, Prabu Siliwangi dipercaya tidak meninggal secara biasa. Konon, beliau moksa, lenyap tanpa meninggalkan jasad.
Versi paling populer menyebutkan Prabu Siliwangi menghilang bersama para pengikutnya di hutan Sancang, Garut. Di sana, mereka diyakini melebur ke alam gaib, sehingga jejaknya tak pernah ditemukan.
Cerita lain yang tak kalah terkenal adalah pertemuannya dengan sang putra, Kian Santang, yang kala itu sudah memeluk Islam.
Konon, Prabu Siliwangi menolak ajakan anaknya untuk masuk Islam, dan dalam kisahnya, beliau kemudian berubah wujud menjadi seekor harimau. Dari situlah lahir simbol harimau yang kerap dikaitkan dengan sosoknya, terutama dalam budaya Sunda.
Sementara itu, catatan sejarah hanya menyebutkan bahwa Kerajaan Pajajaran runtuh sekitar tahun 1579 akibat serangan Kesultanan Banten.
Namun, detail mengenai keberadaan terakhir Prabu Siliwangi tidak pernah jelas. Apakah benar beliau moksa? Apakah sekadar mitos? Pertanyaan itu masih jadi misteri hingga sekarang.
Menariknya, bagi masyarakat Sunda, kisah “Prabu Siliwangi raib entah ke mana” bukan sekadar legenda, melainkan warisan budaya yang sarat makna. Ia menjadi simbol kebesaran, keteguhan, sekaligus spiritualitas.
Tidak heran jika hingga kini, nama Prabu Siliwangi masih begitu dihormati, bahkan sering dikaitkan dengan nilai-nilai kearifan lokal dan kekuatan batin.
Legenda ini juga membuat Hutan Sancang di Garut sering dianggap sakral. Banyak orang percaya tempat itu masih menyimpan aura kuat dari raibnya Prabu Siliwangi dan para pengikutnya. Cerita turun-temurun inilah yang membuat sejarah dan mitos tentangnya seakan melebur jadi satu.
Akhirnya, kisah Prabu Siliwangi tetap berdiri di antara garis sejarah dan legenda. Entah benar-benar moksa atau hanya dongeng rakyat, yang jelas nama besar beliau masih hidup hingga kini sebagai simbol kejayaan Sunda yang tak lekang oleh waktu. (*)
