MEDIASERUNI.ID – Gunung Lembu, Gunung Luhur, dan Gunung Sanggabuana Purwakarta, tidak sekadar puncak alam biasa. Gunung-gunung sakral ini membentuk “jalur penjagaan” spiritual yang diyakini masyarakat setempat melindungi wilayah dari gangguan roh jahat dan bencana.

Gunung Lembu, dengan siluetnya yang kokoh dan tegap, menjadi simbol ketahanan, tempat energi alam berpadu dengan keteguhan manusia, seakan mengajarkan kita arti kuat menghadapi segala ujian hidup.

Gunung ini juga dikenal dalam tradisi lokal sebagai salah satu tempat bersemayamnya roh prajurit setia Kerajaan Pajajaran. Legenda menyebutkan bahwa prajurit-prajurit ini, atau badega Siliwangi, bertugas menjaga wilayah strategis dari ancaman musuh atau gangguan roh jahat.

Nama “Lembu” diyakini terkait dengan simbol kesetiaan dan kekuatan, karena lembu dalam mitologi Sunda sering diasosiasikan dengan ketahanan dan pengabdian.

Baca Juga:  Mitos Pamali Dalam Budaya Sunda, Main Lupa Waktu Bisa Diculik Kelongwewe

Gunung ini dipercaya menjadi titik pengawasan spiritual, di mana badega Siliwangi “berjaga” untuk memastikan keseimbangan alam dan keselamatan penduduk sekitarnya.

Sementara itu, Gunung Luhur menempati posisi strategis sebagai pusat pengawasan spiritual. Dari puncaknya, konon mata batin para sesepuh dan leluhur dapat memantau wilayah sekitarnya, menjaga keseimbangan antara dunia manusia dan alam gaib.

Kisah-kisah tentang cahaya misterius yang muncul di malam hari dan suara-suara tak terjelaskan menambah aura mistis gunung ini, membuat setiap pendaki dan peziarah merasakan getaran energi yang berbeda.

Gunung Luhur juga dikenal sebagai gunung suci di Purwakarta yang diyakini memiliki aura spiritual kuat. Dalam legenda, Gunung Luhur menjadi tempat pertemuan atau titik konsentrasi kekuatan badega Siliwangi.
Di sini, roh prajurit setia Pajajaran konon mengadakan “pengawasan” atas wilayah Purwakarta dan sekitarnya.

Baca Juga:  Mitos Burung Walet dan Tanda Kematian, Benarkah atau Hanya Takhayul

Beberapa cerita rakyat menyebut bahwa warga yang melakukan ziarah atau ritual di Gunung Luhur kerap merasakan energi perlindungan atau mendapatkan petunjuk melalui mimpi, yang dianggap berasal dari badega Siliwangi. Gunung ini jadi simbol kehormatan dan pengabdian para prajurit spiritual tersebut.

Gunung Sanggabuana menjadi titik terakhir dalam jalur ini, sebagai konsolidasi kekuatan roh prajurit setia Pajajaran. Legenda mengatakan, di puncaknya roh-roh prajurit berkumpul untuk mengokohkan pertahanan spiritual wilayah.

Mereka dipercaya menjaga kehormatan dan keselamatan tanah Purwakarta, sehingga jalur ketiga gunung ini membentuk semacam benteng tak terlihat yang terus mengalirkan energi mistis ke seantero wilayah.

Keberadaan ketiga gunung ini membuat Purwakarta bukan hanya pemandangan alam, tetapi juga pusat energi gaib yang sarat sejarah dan misteri. (*)